Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK Selama 4 Jam, Wakil Rektor II Unila Ditanya soal LNC

Kompas.com - 20/10/2022, 18:50 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Wakil Rektor II Universitas Lampung (Unila) Asep Sukohar diperiksa terkait Lampung Nahdiyin Center (LNC) saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandar Lampung.

Keterkaitan LNC yang dibangun oleh Rektor nonaktif Unila Karomani, tersangka kasus suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Jalur Mandiri itu diduga mengenai aliran dana suap jual beli "kursi" tersebut.

Pantauan Kompas.com, Asep Sukohar memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa di Aula Mapolresta Bandar Lampung pada Kamis (20/10/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Dugaan Suap Jual-Beli Kursi Jalur Mandiri Unila, Kepala Toko Informa Lampung Diperiksa KPK

Dengan mengenakan batik biru, Asep Sukohar keluar dari aula sekitar pukul 17.30 WIB, atau sekitar 4 jam setelah menjalani pemeriksaan.

Saat dikonfirmasi oleh para pewarta yang menunggu, Asep Sukohar tidak banyak berkomentar. Dengan didampingi ajudannya, dia berjalan menuju area parkir.

Wakil Rektor II Unila Asep Sukohar usai menjalani pemeriksaan penyidik KPK di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (20/10/2022) sore.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Wakil Rektor II Unila Asep Sukohar usai menjalani pemeriksaan penyidik KPK di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (20/10/2022) sore.

Namun, ketika dikonfirmasi apakah ada pertanyaan terkait LNC yang diajukan oleh penyidik KPK, Asep Sukohar membenarkan tanpa memberi keterangan lebih rinci.

"Iya, ada (pertanyaan soal LNC)," katanya pendek.

Baca juga: Update Kasus Suap PMB Mandiri Unila, KPK Periksa Rektor Untirta Banten

Selain Asep Sukohar, lima orang lain yang juga diperiksa penyidik adalah Haditiya Rayi Setha Ahmad (Store Manager Informa Lampung), Helmy Fitriawan (Dekan Fakultas Teknik), Rudi Natamihardja (Wakil Dekan Fakultas Hukum), dan Ida Nurhaida (Dekan Fisip).

Kemudian M Nur Mustafa (Wakil Rektor I Universitas Riau), dan Entis Sutisna Halimi selaku dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Sumatera Selatan.

 

Sebelumnya, KPK juga telah memeriksa Dekan Fakultas Pertanian (FP) Unila Irwan Sukri Banua dengan salah satu subjek pemeriksaan adalah LNC.

"Apakah saya dilibatkan, apakah diperintahkan Pak Rektor mencari dananya, saya jawab ya tidak dilibatkan," kata Irwan.

KPK juga telah menggeledah Gedung LNC yang berada di Jalan Rajabasa Raya I pada Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Diperiksa Penyidik KPK 3 Jam, Dekan FP Unila Ditanya Aliran Dana Pembangunan Lampung Nahdiyin Center

Di lokasi ini, penyidik memperoleh sejumlah dokumen daftar donatur. LNC disebut merupakan lembaga atau yayasan milik tersangka Karomani.

Gedung berlantai 4 ini rencananya akan difungsikan sebagai pusat aktivitas PWNU di Lampung, baik dalam pemberdayaan ekonomi, pendidikan islam maupun kesehatan.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) Karomani sebagai tersangka kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri.

Selain Karomani, dua pejabat Kampus Hijau juga ditetapkan sebagai tersangka yaitu Wakil Rektor I nonaktif Heryandi, Ketua Senat M Bisri.

Baca juga: KPK Periksa 8 Saksi Kasus Suap Rektor Unila, dari Dekan hingga Dosen

Ketiga pejabat kampus ini dinyatakan terlibat dalam kasus suap yang mendatangkan “cuan” hingga Rp 5 miliar tersebut.

Sedangkan satu tersangka lain adalah Andi Desfiandi, Ketua Yayasan Alfian Husin yang diduga melakukan penyuapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com