Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kades di Flores Timur Turunkan Angka Stunting dengan Program Wajib Makan Sorgum

Kompas.com - 19/10/2022, 14:59 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Petrus mengaku tertarik membudidaya sorgum lantaran selain bermanfaat bagi kesehatan juga mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras yang selama ini menjadi bahan pokok utama.

Apalagi, wilayah Desa Klantanlo sangat cocok untuk ditanami sorgum.

Oleh sebab itu, ia berencana tepung sorgum dari Klatanlo nantinya tidak hanya diperuntukkan untuk masyarakat setempat atau wilayah sekitar, tetapi juga dikirim ke luar daerah.

"Ini yang sedang kami pikirkan. Sehingga nanti ke depan kita minta petani di sini wajib tanam sorgum," pungkasnya.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi menyebut, prevalensi stunting di Flores Timur pada Februari 2022 sebesar 20,4 persen atau sebanyak 3.636 balita stunting.

Baca juga: BKKBN dan Dharma Pertiwi Roadshow Percepatan Penurunan Stunting di NTT

Persentase ini, kata Doris, masih cukup baik. Meskipun, Flores Timur masuk dalam lima besar kabupaten dengan angka stunting yang cukup tinggi di NTT.

"Puji syukur, kita tidak berada di dalam zona merah. Kita masih berada dalam zona kuning, dan kita masih cukup baik dalam penanganan stunting," ujar Doris dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).

Namun menurutnya, semua pihak tidak boleh berbangga dengan capaian itu. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi internal, angka stunting belum menunjukkan penurunan yang signifikan.

Bahkan, lanjut Doris, beberapa desa dan kecamatan masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi.

Ia berharap, para lurah, camat dan semua instansi melakukan aksi nyata dalam tugas dan tanggung jawab sesuai fungsi masing-masing.

“Kita berharap di akhir tahun ini, sudah bisa bergerak dari 20 persen ke 15 persen. Itu sudah sangat luar biasa,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com