SOLO, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Jawa Tengah, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berembuk dengan pedagang kaki lima (PKL) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Kebun Binatang Jurug.
Hal ini menyusul rencana Pemkot Solo yang akan memindahkan PKL TSTJ ke lokasi lain imbas dari revitalisasi.
"Ini saya menyoroti kaitannya dengan TSTJ. Kemarin ada ontran-ontran kaitannya dengan PKL. Saya berharap Pak Wali, DPRD, dan masyarakat ini dirembuk yang baiklah. Memang Pak Wali kemarin berpendapat bahwa PKL tidak boleh di sana," kata Wakil Ketua DPRD Kota Solo M Taufiqurrahman saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (18/10/2022).
Taufiq, sapaan akrabnya, mengakui ada persyaratan yang harus disepakati Pemkot Solo dengan Taman Safari Indonesia dalam proses revitalisasi. Salah satunya terkait PKL.
Baca juga: Matangkan Rencana Revitalisasi Jurug Solo Zoo, Pemkot Solo Koordinasi dengan Taman Safari Indonesia
Namun, politisi dari Partai Golkar Solo ini mengusulkan agar PKL nantinya tetap diberikan ruang untuk dapat berjualan di kawasan TSTJ, meskipun tidak semuanya.
"Mungkin ini kami usulkan Pak Wali tidak harus semuanya mungkin atau ditata seperti apa," ungkap dia.
Taufiq mengungkapkan, alasan mengusulkan PKL bisa tetap diberikan ruang di TSTJ meski tidak semuanya karena selama ini Solo terkenal dengan keberadaan PKL yang ada di mana-mana.
"Setiap apa saja pasti ada PKL. Harapan saya tetap dipikirkan tempat PKL-nya di mana. Di sekitar itu maupun di luar atau di mana harus ada. Walaupun tidak sebanyak yang kemarin," terang Taufiq.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pedagang kali lima (PKL) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Kebun Binatang Jurug Solo, Jawa Tengah, bakal digusur imbas dari revitalisasi kebun binatang satu-satunya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.