Ia bercerita ikut investasi tersebut berawal dari tawaran teman dan tertarik karena profit yang menggiurkan.
Baca juga: Investasi Abal-abal Mantan TKW di Kebumen, Janjikan Untung 5 Persen, Ada 2.800 Investor Jadi Korban
Tanpa ragu, ia pun bergabung dengan program tersebut sejak pertengahan Agustu 2022.
Tawaran yang ditawarkan yakni setiap investasi Rp 500.000 dan dalam waktu tujuh hari mendapatkan profit Rp 100.000.
Profit itu berlaku bagi kelipatannya. Selama mengikuti program, ia beberapa mendapat profit.
Untuk semakin menyakinkan, ia sempat ditawari untuk ambil profitnya saja atau ditarik semua dananya.
"Misal diambil profitnya saja berarti lanjut dan sebaliknya," papar karyawan swasta itu.
Korban lainnya, Rengga (bukan nama sebenarnya) mengaku, ikut menjadi korban investasi bodong dengan kerugian Rp 4,5 juta.
Bahkan ada korban yang mengalami kerugian hingga ratusan juta.
"Korban alami kerugian paling banyak rata-rata 20-60 juta," papar dia saat dihubungi Tribun.
Diakuinya, pelaku cukup lihai dalam menjerat korban yakni dengan modus memperdaya korban dengan update status testimoni keuntungan jika berinvestasi donor dana.
Pelaku selalu rutin memposting testimoni tersebut. Ia pun rutin mendapatkan penawaran sehingga membuatnya tertarik.
"Keuntungan yang dijanjikan juga besar yakni 30 persen dalam waktu singkat," katanya.
Ia bergabung dengan investasi itu mulai tanggal 7 Oktober 2022. Lantaran baru saja bergabung ia belum pernah merasakan uangnya kembali.
Hingga akhirnya pelaku ketahuan melakukan penipuan saat para korban tidak mendapatkan setoran profit investasi.
Baca juga: Dicari, Kades Setara CEO, Bukan Kades Abal-abal
Pelaku ketika itu menjelaskan di grup Whatsapp (WA) investasi bahwa telat setoran profit dengan alasan dana limit.