Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Pascabanjir, Dusun di Mamuju Masih Terisolasi

Kompas.com - 14/10/2022, 16:56 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Empat hari setelah dilanda banjir besar, beberapa wilayah di Kabupaten Mamuju masih terisolasi akibat sisa material longsor masih menutupi badan jalan. Setidaknya, masih ada enam dusun di Desa Uhaimate yang masih terisolasi sampai saat ini.

Salah satu warga di Desa Uhaimate, Rustan, menyebut bahwa warga terdampak banjir di desa ini hingga kini masih kesulitan menerima bantuan.

Baca juga: Longsor Tutup Akses Jalan, Korban Banjir di Mamuju Terisolasi dan Kesulitan Dapat Bantuan

Dia mengatakan untuk mendapatkan bantuan, warga harus berjalan kaki hingga 8 kilometer ke posko yang telah didirikan pemerintah di sekitar jalan yang sudah bisa dilalui.

"Sama sekali belum ada bantuan masuk. Akses jalan masuk tertutup akibat bencana logsor menimbun jalan masuk. Untuk jalan kaki saja warga kesulitan," ujar Rustan kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Rustan menyebut dampak terparah berada di dusun yang jauh dari jalan poros. Kondisi warga semakin memprihatinkan dengan terputusnya aliran listrik. Hal itu terjadi setelah beberapa tiang listrik ambruk diterjang longsor.

"Kalau menurut informasi dari kepala desa 14 rumah yang rusak dan 1 unit masjid," ujar Rustan.

Selain masih terisolasi, para korban banjir juga kesulitan mendapatkan air bersih. Material lumpur yang terbawa arus air saat banjir membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Masnia, salah satu warga Tampa Padang mengatakan dirinya bersama keluarganya hanya mengandalkan air hujan sejauh ini.

"Kalau untuk minum biasanya dari bantuan tapi kalau keperluan lain mengandalkan air hujan," ujar Masnia.

Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengakui bahwa kesulitan air bersih yang didapatkan warga dikarenakan jauhnya jarak untuk mengambil sumber air bersih.

"Kita juga terkendala karena susah dapat air bersih, armada harus ambil jauh air bersih baru kesana," ujar Sutinah.

Sementara itu, untuk akses yang belum bisa ditembus, kata Sutinah, pihaknya sudah bekerja sama dengan dinas PU untuk memperbanyak alat berat.

Dia pun mengakui bahwa kurangnya alat berat membuat beberapa wilayah sulit diakses.

"Kepala PUPR sudah dibawa. Ini kita sudah komunikasi dengan balai apakah mau menurunkan alat berat karena kami tidak punya alat berat yang cukup," kata Sutinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com