MALANG, KOMPAS.com - Seorang korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Nur Saguwanto, warga Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang bersyukur bisa selamat dalam insiden maut, Sabtu (1/10/2022) itu.
Namun demikian, kondisi fisiknya kini cukup memprihatinkan. Mata Saguwanto masih merah. Diduga karena iritasi akibat paparan gas air mata.
Remaja 19 tahun itu merinci selain kelopak mata memerah, kedua matanya juga mengalami bengkak, pergelangan kaki kirinya patah, sebagian wajah melepuh, dan ketika bernapas masih terasa sesak.
Ia tidak terlalu banyak ingat bagaimana kondisi saat itu hingga membuat tubuhnya mengalami luka semacam itu.
"Saat kejadian saya ada di tribune 11. Saya melihat memang banyak Aremania yang turun ke lapanga. Namun, tiba tiba ada tembakan gas air mata di tempat saya duduk. Setelah itu saya tidak ingat lagi," ungkap saat ditemui di rumahnya, Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Soroti Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC: Itu yang Perlu Didalami
Alumni SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi mengaku baru sadar ketika Minggu (2/12022) pagi sudah ada di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen.
"Saat itu saya sempat telepon keluarga, tapi juga tidak bisa melihat karena pandangan mata kabur," ujarnya.
Saguwanto pun hanya bisa menangis sendirian di rumah sakit, tanpa mengenal satu orang pun. Terlebih saat melihat suasana di rumah sakit tempatnya dirwat penuh korban luka.
"Baru berhenti menangis ketika keluarga datang menemui saya, setelah mencari ke sana ke mari," katanya.
Kondisi yang hampir sama dialami Ria Oktaviola, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Ia juga korban selamat dari tragedi Kanjuruhan.
Setelah 10 hari berselang pasca tragedi Stadion Kanjuruhan, matanya masih terlihat memerah akibat paparan gas air mata.
"Karena gas air mata. Karena kan memang saat itu ditembakkan ke tribune. Sehingga mengenai kami," ungkapnya saat ditemui, Rabu (12/10/2022).
Saat itu, ia mengaku duduk di tribune 14. Setelah gas air mata dilontarkan ke tribune, ia langsung lari ke pintu keluar.
Namun, bukannya berhasil keluar, Ria justru terjatuh dan tertindih banyak orang di anak tangga pintu keluar 14. Kondisi itu membuatnya mengalami sesak napas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.