Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Bude Narti Kangen Pulang Kampung ke Pemalang, 27 Tahun Merantau di Bontang hingga Kondisi Sakit-sakitan

Kompas.com - 08/10/2022, 18:52 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Suharti (52) adalah seorang warga Desa Kejene, Kecamatan Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah.

Selama 27 tahun hidup merantau di Kalimantan Timur, wanita yang akrab disapa 'Bude Narti' ini mengaku merindukan keluarga di kampung halaman.

Saat ini, wanita paruh baya ini hidup seorang diri di KM 03 Desa Suka Rahmat, Kutai Timur, Kaltim.

Dengan kondisi fisik yang sudah lemah dan sakit-sakitan, harapan Bude Narti ke Pemalang nyaris pupus.

Baca juga: Kisah Aremanita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Saat Jenazah Dimandikan Keluar Air dari Mata dan Hidung

Tinggal di gubuk

Apalagi, sejak pertama kali ditemukan oleh sekelompok relawan, tempat tinggal Bude Narti sangat memprihatinkan.

Dia tinggal di sebuah tenda yang atapnya hanya terbuat dari seng bekas berlapis terpal.

Sedangkan dindingnya menggunakan terpal dengan lantai tanah.

Melihat kondisi tersebut, relawan berinisiatif membuatkan rumah yang layak untuk dihuni meskipun tidak besar.

Selain itu, Bude Narti juga diberikan modal untuk membuka usaha lantaran ingin berjualan kopi.

Salah satu anggota Komunitas Sosial Peduli Sesama Relawan Infak Marangkayu Rizal mengatakan, Suharti sebenarnya memiliki 3 orang anak.

Namun, dia sudah lama tak bertemu dengan anaknya, karena 2 anaknya ada di Pemalang dan 1 ikut ayah angkatnya di Banjarmasin.

"Beliau ini seorang janda yang hidup seorang diri disebuah gubuk di atas tanah milik orang lain. Statusnya nantinya sewa namun sementara masih digratiskan oleh pemilik tanah," kata Rizal, Jumat.

Mengajar mengaji anak-anak

Profesi Bude Narti adalah penjahit dan mengajarkan mengaji kepada anak-anak di sekitar.

Tak hanya itu, dia juga mengajarkan bahasa Arab dan bahasa Inggris secara gratis.

"Background beliau dulunya sekolah pesantren," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com