AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Bombai dan Desa Elat di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, diminta menahan diri dan tak terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang.
Warga dua desa yang bertetangga ini terlibat bentrokan pada Jumat (7/10/2022) dini hari. Bentrokan itu mengakibatkan belasan warga dari dua desa terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Antisipasi Bentrokan Susulan di Maluku Tenggara, 1 Kompi Personel Gabungan Diturunkan
“Kami mengimbau warga kedua desa agar jangan mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Jumat.
Ia meminta warga kedua desa menahan diri dan tidak terprovokasi sehingga tak ada lagi korban.
Menurut Roem, bentrokan hanya merugikan masyarakat kedua desa. Bentrok juga akan membuat anak-anak tidak bisa belajar dengan baik, aktivitas perekonomian juga lumpuh.
“Jadi sekali lagi kami mengimbau agar masyarakat di sana agar dapat menjaga stabilitas keamanan dan jangan lagi terprovokasi dengan isu-isu yang pada akhirnya membuat masyarakat yang susah sendiri, tidak bisa ke sekolah, ke pasar dan lainnya,” ungkapnya.
Roem menjelaskan, sekitar 100 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan ke dua desa itu setelah bentrokan terjadi.
Ia juga mengatakan, proses mediasi untuk menyelesaikan perselisihan sedang dilakukan oleh para tokoh agama dan tokoh masayrakat di dua desa tersebut.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh agama yang turun langsung di sana untuk menenangkan warga dan saat ini masih berada di sana,” katanya.
Upaya mediasi berjalan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.