Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Resmi Buat Laporan Penganiayaan ke Polda Sumsel

Kompas.com - 04/10/2022, 21:18 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Keluarga ALP (19), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, yang menjadi korban penganiayaan senior serta ditelanjangi ketika mengikuti diksar, resmi membuat laporan ke Polda Sumatera Selatan, Selasa (4/10/2022).

Laporan itu dibuat langsung oleh Sigit Muhaimin yang merupakan kuasa hukum korban.

Sigit mengatakan, akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka memar di bagian mata pipi hingga hampir di seluruh tubuh.

Baca juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Tuntut Keadilan: Saya Disiksa, Disundut, hingga Ditelanjangi

“Diduga penganiayaan ini dilakukan kepada korban saat diksar,” kata Sigit.

Menurut Sigit, kejadian itu bermula adanya informasi pamflet pendaftaran calon anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Litbang. Dalam pengumuman itu, para mahasiswa yang ingin bergabung diminta untuk menyetorkan uang sebesar Rp 300.000 karena pelaksanaan diksar akan berlangsung di Bangka Belitung.

“Namun ternyata diksar tersebut dilaksanakan di bumi perkemahan gandus Palembang. Sehari sebelum diberangkatkan, mereka (calon anggota) diminta untuk membawa sembako gula dan lain sebagainya,” ujar Sigit.

Korban ALP yang menjadi panitia konsumsi pun membocorkan kepada para calon anggota terkait dugaan pungli ketika menyetorkan uang Rp 300.00 dengan dalih sebagai biaya konsumsi. Padahal, mereka telah menyiapkan keperluan logistik sebelumnya.

“Sebagai panitia korban memberikan informasi itu sehingga senior yang lainnya marah dan dilakukan kekerasan. Yang diingat klien kami ada lima orang, tapi dugaannya pelaku lebih dari 10 orang,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Pilu Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Ditelanjangi, Dianiaya 10 Senior, Dibedaki lalu Dipaksa Bikin Video Maaf

Dengan kejadian ini, kuasa hukum korban berharap agar pihak kampus mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan para pelaku dari UIN.

“Kami melaporkan tindakan pidana pengeroyokan yang dialami korban. Kami juga minta kampus harus tegas dengan memberhentikan pelaku sebagai mahasiswa, jangan hanya sanksi administrasi saja,”tegasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi membenarkan adanya laporan tersebut. Penyidik saat ini masih melakukan pemeriksaan terkait laporan korban.

“Kita akan periksa korban dan meneliti dulu laporannya,”singkat Supriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com