Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 17:08 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com– Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut bahwa dirinya memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Anies Baswedan.

“Kalau di Jakarta itu sangat urban, kalau saya memiliki 5.000 desa yang tantangan dan logikanya jelas berbeda. Maka dari itu, gaya kepemimpinan saya dan Pak Anies agak beda.

“Tapi, apa pun itu, yang paling penting adalah segala indeks-indeks bisa menjadi baik, kemiskinan menurun, pengangguran turun, dan ekonomi menjadi naik. Tapi saya merasa bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (4/10/2022).

Hal tersebut disampaikan oleh Kang Emil saat menjadi narasumber dalam acara "Supermentor: Farewell to Gubernur Anies Baswedan on Leadership, Pengabdian, dan Reformasi" di Ballroom XXI Djakarta Theater, Minggu (2/10/2022).

Menurut Kang Emil, seorang pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah yang ada di depan mata

“Tugas seorang pemimpin itu semua sama, yaitu bisa menyelesaikan suatu masalah di mana dia memimpin,” ungkap Kang Emil dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/10/2022).

Pada kesempatan itu, Kang Emil tidak lupa memaparkan sejumlah program pembangunan yang dijalankan di Jabar, mulai dari program Desa Digital, One Village One Company, Petani Milenial, hingga Patriot Desa.

Selama menjadi pemimpin di Jabar, kata dia, titik fokus yang dibangun adalah mengenai pengembangan peradaban yang menyebar di 5.300 desa yang ada di Jabar.

“Saat di Bandung, saya memimpin daerah dalam bentuk susunan kota. Sekarang ketika di Jabar, saya memimpin daerah yang terdiri dari banyak desa-desa,” ucap orang nomor satu di Jabar itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com