Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resah Polusi Udara, Warga Protes Pembangunan Bendungan di Ahuru Ambon

Kompas.com - 01/10/2022, 17:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Warga di kawasan Ahuru, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, memprotes perusahaan yang menangani proyek pembangunan bendungan di kawasan Kampung Rinjani, Ahuru, Sabtu (1/10/2022).

Proyek itu dinilai menyebabkan pencemaran udara parah di wilayah itu.

Baca juga: Perkosa Siswi SMA di Rumah Kosong, 5 Pelajar di Ambon Ditangkap Polisi

Kepala Pemuda Ahuru Syahril Ramadhan Hunsouw mengatakan, aksi demo itu dilakukan warga bersama sejumlah siswa sekolah karena mereka sudah tak tahan dengan polusi udara akibat pembangunan bendungan di permukiman.

“Bukan hanya warga di Ahuru sini semua orang yang lewat di sini sangat terganggu dengan pencemaran udara yang terjadi saat ini akibat aktivitas pembangunan bendungan ini,” kata Syahril kepada Kompas.com, Sabtu.

Ia menyebut, pembangunan bendungan di permukiman itu sangat tidak ramah lingkungan sehingga warga sangat dirugikan.

Kondisi semakin diperparah karena truk proyek yang mengangkut material pembangunan bendungan selalu masuk keluar area permukiman. Hal itu menyebabkan pencemaran udara yang semakin tak terkendali.

“Jadi polusi udara ini sangat parah sekali di sini, dan saat ada hujan itu jalan-jalan becek semua dan kami menolak itu karena kami masyarakat sangat dirugikan,” katanya.

Warga mengaku sangat mendukung penuh pembangunan bendungan itu. Namun, pembangunan bendungan harus dilakukan dengan memperhatikan dampak lingkungan terhadap masyarakat.

“Kami dukung tapi perusahaan harus memperhatikan dampak lingkungannya juga, jangan asal kerja,” ujarnya.

Akibat pencemaran udara yang parah di kawasan itu, warga kini kembali memakai masker baik di luar maupun di dalam rumah.

Langkah itu dilakukan karena mereka tidak ingin terserang penyakit akibat pencemaran udara yang terjadi.

Baca juga: Mantan Wali Kota Ambon Disebut Terima Suap hingga Rp 11,2 Miliar

“Jadi sekarang kita di sini kembali pakai masker lagi. Kita minta perusahan untuk perhatikan masalah ini dan kalau boleh bisa memebrikan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga yang terdampak proyek ini,” ungkap Syahril.

Terkait demonstrasi yang dilakukan warga itu, pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan proyek tersebut belum berhasil dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com