Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu 3 Bersaudara di Mamuju, Putus Sekolah karena Tak Mampu Beli Seragam

Kompas.com - 01/10/2022, 13:12 WIB
Himawan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Tiga bersaudara di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa putus sekolah karena orangtuanya tak mampu membelikan mereka seragam dan perlengkapan sekolah. 

Ketiga anak tersebut yakni Isa (13), Annisa (9), dan Alexa (7). Isa berhenti tepat saat ia ingin masuk SMP. Sementara kedua adiknya berhenti masing-masing di kelas 5 dan 2 SD. 

Sang Ayah, Mulyadi (53), mengaku tak mampu membiayai anaknya sekolah setelah ia kehilangan kedua tangannya usai kecelakaan kerja di tahun 2017. 

Baca juga: Kisah Elmawati, 28 Tahun Jadi Guru Honorer di Bengkulu, Bertahan Hidup dengan Gaji Rp 700.000

Sejak saat itu, Mulyadi tak lagi mampu bekerja. Tugas mencari nafkah pun beralih ke istrinya, Jumiati. Sang istri bekerja sebagai asisten rumah tangga dari pagi hingga malam. 

Namun penghasilan Jumiati sebagai asisten rumah tangga hanya cukup untuk makan keluarganya. 

"Penghasilan istri itu dibayar per hari, biasa hanya Rp 30 ribu, biasa juga Rp 20 ribu," kata Mulyadi saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Mamunyu, Sabtu (1/10/2022). 

Mulyadi mengungkapkan, ketiga anaknya sudah berbulan-bulan tidak pergi ke sekolah. Awalnya Annisa dan Alexa sempat bersekolah.

Namun setelah baju anaknya kekecilan, ketiga anaknya tersebut tak lagi pergi ke sekolah. 

Belakangan, anak laki-laki Mulyadi yang duduk di kelas 6 SD, juga tak mau lagi ke sekolah setelah seragamnya robek dan lusuh. 

"Dia malu karena nanti dibully teman-temannya jadi saya bilang ya jangan mi dulu pergi," ujar Mulyadi. 

Baca juga: Sudah Pacaran Setahun Jadi Alasan Pria di Mamuju Ingin Damai dengan Penikamnya

Mulyadi memiliki tujuh anak. Anak pertamanya yang kini berusia 20 tahun dulunya juga putus sekolah. 

Kemiskinan yang menimpa keluarganya sejak ia cacat fisik membuat anak sulungnya memutuskan berhenti sekolah dan memilih bekerja untuk menambah biaya hidup keluarganya. 

Kenyataan ini semakin ironis karena tak ada satu pun anak Mulyadi yang menerima beasiswa meski ia masuk dalam keluarga kurang mampu. 

"Tidak ada satu pun yang pernah dapat beasiswa," kata Mulyadi dengan mata berkaca-kaca. 

Pria asal Kalimantan Timur ini berharap pemerintah memberi perhatian dan bantuan pada keluarganya. 

Pasalnya hingga kini, belum ada pihak pemerintah yang datang menemui atau sekadar memberi bantuan seragam. 

"Tadi ada yang datang (beri bantuan) cuma dari (komunitas) silat," tandas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com