Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Honorer di Pemalang Geruduk Kantor Bupati Tuntut Dimasukkan dalam Pendataan

Kompas.com - 30/09/2022, 16:39 WIB
Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki,
Khairina

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com - Ratusan tenaga honorer yang tergabung (Ikatan Pegawai Non ASN Pemalang) IPNA memprotes tak dimasukkannya data mereka ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Aksi para honorer itu dilakukan di kantor Bupati Pemalang, Jumat (30/9/2022).

Massa yang telah berkumpul selanjutnya ditemui Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Mansur Hidayat didampingi oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) MA Puntodewo.

Baca juga: Ratusan Unit Rumah Subsidi Dibangun di Pemalang, Diprioritaskan untuk Polisi

Mereka menganggap pemerintah kabupaten (Pemkab) Pemalang tak mau melaksanakan pendataan kepada sekitar 6000-an honorer ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai bentuk kekonyolan.

Padahal pendataan tersebut secara jelas telah diatur dalam Surat Edaran no B/1511/M.SM.01.00/2022 Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) tentang penataan tenaga non ASN di lingkungan Instansi pemerintah.

Hal itu dikatakan kordinator Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (Ampera) Heru Kundhimiarso saat mendampingi aksi tersebut.

"Ini sebagai bentuk ketidakbecusan pemerintah daerah, dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Pemalang. Ini kekonyolan BKD, kenapa tidak dikomunikasikan sejak awal dengan mereka," ungkapnya.

Baca juga: Situs Web PPID Pemkab Pemalang Diretas, Kali Kedua di Bulan September

Kundhi merasa sebagai abdi negara, tenaga honorer non Asn Pemkab Pemalang mempunyai peranan penting meskipun dengan gaji yang kecil.

Dengan pendataan itu maka minimal pemerintah mengakui status dan jasa-jasa mereka.

"Urusan nantinya diterima atau tidak oleh BKN yang penting BKD melaksanakan dulu surat edaran menteri untuk input data ke BKN," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, akhirnya didapatkan sebuah keputusan, nantinya perwakilan dari 'IPNA' dan BKD akan mendatangi BKN (Badan Kepegawaian Nasional) di Jakarta.

"Kita putuskan lebih baik kita konsultasikan dahulu dengan BKN. Nanti hari Senin ke Jakarta, perwakilan 'IPNA' dan BKD datang ke BKN dan Kemen PAN-RB," jelas Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat.

Menurut Kepala BKD Pemalang, alasan tidak dimasukkannya para pegawai honorer ini karena pembayaran gaji mereka dianggarkan dari belanja barang dan jasa.

"Jadi pembayaran gaji mereka itu melalui belanja barang dan jasa, itu salah satu kendalanya. Karena alasan itu pula data belum diunggah. Namun demikian, masih ada waktu dalam masa sanggah," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Ketua IPNA Pemalang Ari Adriyanto menuturkan, pihaknya menginginkan agar para anggotanya diinput datanya.

"Kalau maunya kami, data semua diinput semua. Tidak hanya yang K2, semuanya harus diinput. Dikirim semua ke pusat," tuturnya.

Diketahui, di daerah-daerah lain menginput semua data pegawai non ASN. Hanya di Kabupaten Pemalang yang belum melakukan hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com