Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Moetiah, Anggota Gerwani yang Minta Berdoa dan Qiroah Sebelum Dieksekusi di Tengah Hutan Plumbon Semarang

Kompas.com - 29/09/2022, 17:15 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

Selain Moetiah, ada juga mantan Wakil Bupati Kendal bernama Soesetyo yang juga ikut dieksekusi di Hutan Plumbon.

"Mereka dieksekusi setelah Bulan Ramadhan. Jika dilihat Peristiwa 1965 terjadi pada Desember," ungkapnya.

Moetiah, korban G30S PKI asal Kendal diberi waktu untuk berdoa dan baca qiroah sebelum akhirnya ditembak oleh tentara. Selain pandai qiroah, Moetiah juga dikenal pintar nyinden dan aktif mengajar sebagai guru TK.

Saat ini dia dimakamkan bersama korban yang lain di Hutan Plumbon, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Mangkang, Jawa Tengah.

Selain Moetiah, ada juga toko masyarakat asal Kendal yaitu Soesetyo yang pernah menjadi bupati Kendal pada masa itu. Tempat pemakaman kedua orang tersebut diyakini berisi jenazah orang yang dituduh terlibat gerakan G30S PKI.

Yunantyo Adi mengatakan, kuburan massal itu berupa dua lubang yang menyerupai sumur yang berisi 24 jenazah asal Kendal. Masing-masing mempunyai ukuran sekitar 1,5 meter.

Menurutnya, Hutan Plumbon saat itu masih ikut wilayah Kendal sebelum Kota Semarang melakukan perluasan wilayah.

"Semua jenazah yang dikubur di Hutan Plumbon semuanya orang Kendal," jelasnya.

Baca juga: Viral, Video Pria Rusak Patung Garuda Pancasila Sambil Teriak PKI di Nganjuk

Ia mengatakan, selama tiga tahun dirinya mencari jejak kuburan massal korban tragedi G30S PKI di Kota Semarang, hingga akhirnya dia mampu mengidentifikasi nama-nama jenazah yang dimakamkan di Hutan Plumbon.

Yunantyo menyebutkan, sebelum UNESCO memilih Hutan Plumbon sebagai situs edukasi sejarah persekusi korban perang, dulunya makam tersebut digunakan untuk mencari nomor judi togel.

"Memang dulunya itu dibuat untuk mencari nomor togel. Berdasarkan keterangan warga memang seperti itu. Bahkan, mereka yang membersihkan rumput-rumputnya," ucapnya.

Karena dibuat mencari nomor togel, membuat Yunantyo mudah untuk mendekati warga. Untuk itu, ia dan warga sekitar bersepakat untuk menjadikan Hutan Plumbon sebagai tempat untuk edukasi.

Cara tersebut, menurutnya lebih efektif untuk memberi edukasi kepada warga sekitar. Meski demikian, saat itu ia tak mau menyentuh soal ideologi karena Yunantyo tak mau menciptakan rasa dendam.

"Saat itu kami hanya ingin agar jenazah yang ada di Hutan Plumbon dimakamkan dengan layak," imbuhnya.

Merespon soal wacana pemutaran film G30S PKI yang disutradarai mendiang Arifin C Noer, menurutnya pemerintah harus membuat film lagi yang lebih menonjolkan rekonsiliasi.

"Menurut saya, pemerintah membuat film sendiri dengan kajian yang detail dan mengedepankan aspek rekonsiliasi," ujarnya.

Soal nonton bareng, ia merasa heran. Menurutnya, film G30S PKI bisa ditonton di YouTube kapan saja. Untuk itu, ia merasa tak perlu nonton bareng karena sudah bisa ditonton di YouTube.

"Kan sudah ada di YouTube film tersebut. Melalui YouTube malah leluasa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com