Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Semarang Mengeluh, Masih Banyak Kendaraan Pribadi di Atas 2.000 Cc Isi BBM Subsidi

Kompas.com - 28/09/2022, 15:16 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang mengeluh soal banyaknya kendaraan pribadi di atas 2.000 cc yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ketua Organda Kota Semarang Bambang Pranoto Purnomo mengatakan, banyaknya kendaraan pribadi di atas 2.000 cc yang mengonsumsi BBM subsidi membuat ketersediaannya langka.

"Menumpuknya mobil pribadi makin membuat kelangkaan BBM subsidi langka," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Diduga Selundupkan Ribuan Liter BBM Subsidi ke Pulau Komodo, 3 Warga Ditangkap

Dia mengaku masih banyak menemui mobil pribadi di atas 2.000 CC yang melakukan pengisian BBM bersubsidi sampai saat ini. Dia meminta agar SPBU memproritaskan pelaku angkutan umum dan barang.

"Perhatikan kami pelaku usaha angkutan umum dan barang," tuturnya.

Selain itu, dia mengeluhkan soal ribetnya penggunaan aplikasi MyPertamina saat pengisian BBM di tiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Selain penggunaan aplikasi MyPertamina, batasan pengisian BBM kepada pengemudi angkutan umum berdampak pada operasional.

"Saya setuju adanya MyPertamina, tetapi jangan ada batasan isi BBM," kata Bambang.

Sejauh ini, ketentuan 200 liter setiap pengisian akan berpengaruh pada operasional trayek. "Ketentuan itu akan menambah panjang antrean di SPBU," imbuhnya.

Dia mencontohkan, bus pariwisata dari Kota Semarang menuju Bandung harus isi dua kali dengan kapasitas lebih dari 200 liter.

"Apalagi pengisiannya juga tak sebentar. Pasti membuat antrean panjang juga," ucapnya.

Meski demikian, dia mengaku tak mempersoalkan naiknya harga BBM. Dia berharap kebijakan tersebut memberikan dampak baik bagi lima ribu anggotanya se-Kota Semarang.

"Kami baru mau bangkit sudah dihantam naik BBM, semoga bermanfaat baik," keluhnya.

Baca juga: Harga BBM Naik, Tarif Angkutan Umum di Surabaya Juga Bakal Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com