Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Sukoharjo Berjuluk "Kota Jamu", Berawal Adaya Pasar Jamu Nguter hingga Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Kompas.com - 28/09/2022, 05:07 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Kabupaten Sukoharjo dikenal dengan beberapa julukan, seperti Kota Jamu, Kota Pramuka, hingga House of Souvenir.

Julukan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kota Jamu disebabkan adanya pasar jamu di wilayah ini, yaitu Pasar Jamu Nguter.

Pasar Jamu Nguter berada di Dusun II, Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Manfaat Jamu Beras Kencur, Ini Cara Membuatnya bagi Siswa

Pasar Jamu Nguter Sukoharjo ini sudah ada sejak puluhan tahun silam, dan sekarang memiliki puluhan pedagang jamu di dalamnya secara turun temurun.

Keberadaan Pasar Jamu Nguter Sukoharjo ini semakin dikenal setelah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK), ketika itu Puan Maharani.

Bahkan, produk jamu yang dihasilkan para pedagang jamu Nguter Sukoharjo ini sudah dijual secara online ke berbagai daerah di Indonesia.

"Di pasar jamu itu semua produk jamu yang dari empon-empon itu sekarang sudah dijual secara online ke beberapa daerah di Indonesia," kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Sukoharjo Iwan Setiyono dihubungi Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Selain pasar jamu Nguter Sukoharjo, kata Iwan banyak perantau asal Sukoharjo, khususnya Nguter yang berjualan jamu gendong. Inilah kemudian yang membuat Sukoharjo semakin dikenal sebagai Kota Jamu.

Di samping itu, logo batik jamu gendong juga dijadikan sebagai seragam seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Seragam warna merah dan hitam ini dipakai setiap Jumat pada Minggu pertama dan kedua.

Baca juga: Suami Terkena PHK, Sekelompok Ibu-ibu di Semarang ini Malah Sukses Jualan Jamu Beromzet Rp 6 Juta Per Bulan

Menurut Iwan, pemakaian batik logo jamu gendong ini sebagai salah satu bentuk dukungan Pemda Sukoharjo terhadap keberadaan jamu di Sukoharjo.

"Belum lama ini jamu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO salah satunya di Sukoharjo. Dulu juga mengadakan pemecahan rekor  MURI minum jamu secara serentak di Alun-alun Sukoharjo," ungkap Iwan.

Lebih jauh Iwan menerangkan sebagai salah satu bentuk pelestarian jamu, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta diwajibkan minum jamu setiap Jumat.

Gerakan ini diinisiasi oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani untuk mendukung keberadaan jamu di Sukoharjo agar para pelaku usaha jamu semakin maju dan berkembang.

Baca juga: Kisah Jubaedah Berdayakan Lansia Buat Kerupuk Kencur dan Jamu Tradisional di Karawang hingga Raih Local Hero Achievement

Dikutip dari laman sukoharjokab.go.id, gerakan minum jamu ini diluncurkan Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Loby Gedung Menara Wijaya pada Senin (12/4/2022). Bupati mewajibkan semua OPD minum jamu setiap Jumat.

Gerakan ini sebagai upaya memberdayakan UMKM jamu. Selain OPD, budaya minum jamu juga diberlakukan untuk BUMD dan swasta.

Selama ini Sukoharjo terkenal sebagai sentra industri jamu. Sudah menjadi kewajiban semua pihak mendukung keberadaan jamu di Sukoharjo agar pelaku usaha jamu semakin maju dan berkembang.

“Sukoharjo punya pasar khusus jamu, yakni Pasar Nguter yang tidak dimiliki daerah lain. Untuk itu, pemerintah daerah menginisiasi gerakan minum jamu tersebut agar ke depan menjadi perilaku masyarakat sehari-hari,” papar Bupati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com