Salin Artikel

Sejarah Sukoharjo Berjuluk "Kota Jamu", Berawal Adaya Pasar Jamu Nguter hingga Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Julukan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kota Jamu disebabkan adanya pasar jamu di wilayah ini, yaitu Pasar Jamu Nguter.

Pasar Jamu Nguter berada di Dusun II, Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pasar Jamu Nguter Sukoharjo ini sudah ada sejak puluhan tahun silam, dan sekarang memiliki puluhan pedagang jamu di dalamnya secara turun temurun.

Keberadaan Pasar Jamu Nguter Sukoharjo ini semakin dikenal setelah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK), ketika itu Puan Maharani.

Bahkan, produk jamu yang dihasilkan para pedagang jamu Nguter Sukoharjo ini sudah dijual secara online ke berbagai daerah di Indonesia.

"Di pasar jamu itu semua produk jamu yang dari empon-empon itu sekarang sudah dijual secara online ke beberapa daerah di Indonesia," kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Sukoharjo Iwan Setiyono dihubungi Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Selain pasar jamu Nguter Sukoharjo, kata Iwan banyak perantau asal Sukoharjo, khususnya Nguter yang berjualan jamu gendong. Inilah kemudian yang membuat Sukoharjo semakin dikenal sebagai Kota Jamu.

Di samping itu, logo batik jamu gendong juga dijadikan sebagai seragam seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Seragam warna merah dan hitam ini dipakai setiap Jumat pada Minggu pertama dan kedua.

Menurut Iwan, pemakaian batik logo jamu gendong ini sebagai salah satu bentuk dukungan Pemda Sukoharjo terhadap keberadaan jamu di Sukoharjo.

"Belum lama ini jamu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO salah satunya di Sukoharjo. Dulu juga mengadakan pemecahan rekor  MURI minum jamu secara serentak di Alun-alun Sukoharjo," ungkap Iwan.

Lebih jauh Iwan menerangkan sebagai salah satu bentuk pelestarian jamu, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta diwajibkan minum jamu setiap Jumat.

Gerakan ini diinisiasi oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani untuk mendukung keberadaan jamu di Sukoharjo agar para pelaku usaha jamu semakin maju dan berkembang.

Dikutip dari laman sukoharjokab.go.id, gerakan minum jamu ini diluncurkan Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Loby Gedung Menara Wijaya pada Senin (12/4/2022). Bupati mewajibkan semua OPD minum jamu setiap Jumat.

Gerakan ini sebagai upaya memberdayakan UMKM jamu. Selain OPD, budaya minum jamu juga diberlakukan untuk BUMD dan swasta.

Selama ini Sukoharjo terkenal sebagai sentra industri jamu. Sudah menjadi kewajiban semua pihak mendukung keberadaan jamu di Sukoharjo agar pelaku usaha jamu semakin maju dan berkembang.

“Sukoharjo punya pasar khusus jamu, yakni Pasar Nguter yang tidak dimiliki daerah lain. Untuk itu, pemerintah daerah menginisiasi gerakan minum jamu tersebut agar ke depan menjadi perilaku masyarakat sehari-hari,” papar Bupati.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/28/050700278/sejarah-sukoharjo-berjuluk-kota-jamu-berawal-adaya-pasar-jamu-nguter-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke