KOMPAS.com - Kecelakaan maut yang melibatkan mobil Elf dan truk tronton di Tol Semarang Solo telah merenggut nyawa tujuh orang yakni sopir dan penumpang.
Ternyata, mobil Elf yang menabrak bagian belakang truk pengangkut kayu itu sedang mengangkut rombongan pensiunan guru SMP 8 Kota Pasuruan.
Peristiwa itu tentu membawa duka yang mendalam bagi pihak keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Baca juga: Truk yang Terlibat Kecelakaan di Tol Semarang-Solo Ternyata Kelebihan Beban hingga 17 Ton
Salah satu korban tewas dalam rombongan itu yakni Evi Kristina merupakan guru aktif mata pelajaran BK di SMP 8 Kota Pasuruan.
Kepala SMP 8 Kota Pasuruan, Mudayani mangatakan rombongan dalam mobil tersebut hendak menghadiri pertemuan para komunitas pensiunan guru di Semarang.
"Tapi agenda pertemuan itu bukan dalam rangka kegiatan sekolah," ungkap dia, Senin.
Sebelumnya, Evi telah meminta izin ke sekolah untuk menemui sanak keluarganya.
"Ibu Evi kemarin mengirimkan surat izin ke sekolah, bahkan sebelum kejadian masih sempat mengajar," ucap dia.
Salah satu anak korban, Arifah mengaku sempat melarang mendiang ibunya untuk ikut rombongan itu ke Semarang.
Namun ibunya tetap ingin ikut karena sudah terikat janji.
"Saya sempat minta supaya tidak usah ikut saja, tapi ibu bilang tidak enak karena sudah janjian," ujar dia.
Salah satu keponakan Evi Kristina, Ahmad Afif tak menyangka bibinya tersebut meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Sebab, sepekan sebelumnya, Evi dalam kondisi sehat dan lebih sering berinteraksi dengan keponakannya tersebut.
"Bu Evi lebih banyak nyuruh-nyuruh kepada saya sepekan sebelumnya. Padahal biasanya tidak begitu. Tapi waktu itu saya tidak berpikir kalau akhirnya begini. Saya tidak menyangka, padahal sebelumnya ia sehat-sehat saja," ungkap dia.
Pelajar SMA 1 Kota Pasuruan itu juga mengaku sempat diajak oleh bibinya ketika hendak bertolak ke Semarang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.