KOMPAS.com - Ledakan terjadi di asrama polisi Grogol Indah, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (25/9/2022).
Sekitar pukul 18.00 WIB, ledakan terjadi di samping rumah asrama Arumbara, Jalan Larasati Nomor AA 12, Desa Telukan, Kecamatan Grogol.
Seorang anggota polisi, Bripda Dirgantara Pradipta (35), terluka dalam peristiwa tersebut.
Berita lainnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menyebutkan banyak pegawai non-ASN di lingkungan pemeritahan merupakan tenaga titipan.
Menurutnya, dampak adanya pegawai titipan tersebut ialah banyaknya tenaga honorer.
Menpan-RB mengatakan, banyak tenaga honorer menuntut untuk diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN). Bahkan ada yang ingin diangkat tanpa melalui proses seleksi.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu.
Saat berkunjung ke Kabupaten Blora, Jateng, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas menuturkan bahwa banyak pegawai non-ASN di lingkungan pemeritahan merupakan tenaga titipan.
Dampak adanya pegawai titipan tersebut, pemerintah menghadapai permasalahan, yakni banyaknya tenaga honorer.
"Kenyataannya sekarang ini kita menghadapi SDM (sumber daya manusia) yang titipan, orang datang minta masuk dari non-ASN dan seterusnya," ujarnya, di kantor Bupati Blora, Jumat (23/9/2022) malam.
Ia menerangkan, tak sedikit tenaga honorer menuntut untuk diangkat sebagai ASN. Bahkan, ada yang ingin diangkat tanpa melalui proses seleksi.
"Akhirnya apa yang terjadi, ada ratusan ribu tenaga honorer yang harus diangkat. Apalagi maunya passing grade-nya diturunkan. Malah kadang-kadang enggak mau pakai tes, maunya langsung diangkat ASN, jadi kan enak. Lha emang negara mbahe dewe, ini yang terjadi," ucapnya.
Baca selengkapnya: Honorer Ingin Diangkat Jadi ASN Tanpa Tes, Menpan-RB: Lha Emang Negara Mbahe Dewe
Seorang guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Samekto Wibowo, tewas usai terseret ombak Pantai Pulang Sawal, Kelurahan Tepus, Kapanawon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (24/9/2022).
Sebelum terjadinya insiden, sang profesor bersama rombongan sedang berfoto bersama di bawah tebing kanan pantai sekitar pukul 11.00 WIB.
Petugas SAR sudah memperingatkan rombongan tersebut untuk menepi. Namun peringatan itu tidak diindahkan.
Tiba-tiba, muncul gelombang besar dan menghantam rombongan. Korban sempat terseret ke tengah. Saat ditemukan, guru besar UGM tersebut pingsan dan kondisinya melemah.
"Petugas SAR langsung memberikan pertolongan dan dibawa menepi," ucap Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto, Sabtu.
Baca selengkapnya: Detik-detik Guru Besar UGM Terseret Ombak Pantai, Foto Bersama di Bawah Tebing dan Abaikan Imbauan SAR