LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Kepala Desa Dopang Harun Nurasid meminta maaf kepada guru SDN 1 Dopang karena mengamuk di sekolah tersebut beberapa waktu lalu.
Tindakan Kades Dopang mengamuk di sekolah itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
"Saya memohon maaf kepada dewan guru dan pendidik atas kejadian tersebut, semoga ada hikmahnya sebagai pembelajaran kita bersama,” ungkap Harun melalui pesan singkat, Jumat (23/9/2022).
Harun mengaku telah membuat nota perdamaian bersama guru SDN 1 Dopang pada Selasa (20/9/2022). Masalah tersebut, kata dia, sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dalam surat perjanjian itu, tidak ada saling tuntut menuntut secara hukum,” kata Harun.
Baca juga: Viral, Video Kades di Lombok Barat Mengamuk di Sekolah dan Bentak Guru, Ini Penjelasan Polisi
Harun enggan menceritakan lebih rinci penyebab kemarahan tersebut. Namun, ia mengaku, sebelum kejadian, seorang wali murid datang ke rumahnya dan menyampaikan kejadian yang menimpang anak-anak di SDN 1 Dopang.
"Tanpa ada niat untuk menyinggung perasaan atau menghina profesi guru. Dan semua insiden itu terjadi secara refleks dan tidak terkontrol," kata Harun.
Dalam surat perjanjian yang dipasang materai Rp 10.000 itu ditandatangani tiga pihak, yakni salah seorang wali murid di SDN 1 Dopang Sahri, guru SDN 1 Dopang Muhammad Ribahan, dan Kepala Desa Dopang Harun Narasid.
Setidaknya ada empat poin yang disepakati tiga pihak itu, salah satunya tak akan melayangkan tuntutan hukum atas masalah tersebut.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan Kades Dopang membentak guru dan mengeluarkan kata-kata tak pantas viral di aplikasi pesan instan, WhatsApp.
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu terlihat Kades Dopang menantang melaporkan para guru untuk melaporkannya jika merasa keberatan dengan sikapnya.
Mendapatkan perlakuan itu, sejumlah guru terlihat berusaha menahan diri dan beristighfar.
demikian, sejumlah guru nampak bersabar dengan mengucapkan kata istigfar. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Kamis (15/9/2022).
Kapolsek Gunungsari AKP Agus Eka Artha menambahkan, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman.
Baca juga: Dapat Laporan Siswa Dipukul, Kades di Lombok Barat Ngamuk dan Bentak Guru di Sekolah
Kades Dopang, kata dia, mengamuk setelah menerima pengaduan orang tua yang anaknya dihukum.
"Kades Dopang tersebut mengamuk diduga akibat seorang anak yang dihukum oleh gurunya yang bersekolah di SDN 1 Dopang, Gunungsari, karena aduan dari beberapa orang tua murid dimana anaknya telah dipukul (hukum)," ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).
Bhabinkamtibmas Desa Dopang Bripka Dedy Irawan melakukan gerak cepat bersama Koramil Gunungsari untuk memediasi masalah itu.
“Sudah damai kok. Kemarin langsung kami kumpulkan dan melakukan mediasi,” kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.