Salah satu kuliner legendaris dari Semarang adalah stand milik Yeni sendiri, Toko Oen.
Toko yang berdiri sejak 1936 itu menyediakan beragam jenis es krim, roti, dan makanan berat dengan resep kuno dari Belanda.
"Yang dipertahankan memang dari kualitas rasa. Dibolak-balik, kita tidak pernah pakai pengawet dan bahan kimia. Ada resep khusus, pakai resep kuno Belanda," tutur pemilik Toko Oen generasi ketiga itu.
Yeni menyajikan produk dari Toko Oen dengan kisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 50.000-an. Meski demikian, pengunjung tak henti mengantre di stand Toko Oen milik Yeni.
Menurut Yeni, Pasar Sentiling menjadi salah satu perhelatan yang ditunggu masyarakat Semarang. Pasalnya, dalam satu hari, pengunjung yang hadir bisa mencapai 2000 orang.
"Karena kita menyajikan kuliner legendaris, maka yang kita targetkan itu untuk nostalgia, terlebih orang-orang berumur," kata Yeni.
Baca juga: Pasar Malam Sentiling, Berkaca pada Kejayaan Semarang Masa Lalu
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua FKL Semarang 2022 , Agus Suryono. Dirinya menuturkan, antusias masyarakat dalam menyambut Pasar Sentiling dalam FKL sudah melebihi target.
Agus menyebut, tantangan terbesar dari pagelaran ini adalah cuaca yang tidak menentu.
"Secara keseluruhan bagus, setiap hari ramai apalagi kalau Sabtu Minggu. Tantangannya memang hujan tadi," tutur Agus.
Di samping itu, Agus juga mengatakan, Pasar Sentiling dalam FKL tahun depan akan dipersiapkan lebih matang agar bisa lebih menarik para pengunjung.
"Ketika ini sudah selesai, kita persiapkan lagi untuk FKL tahun 2023. Seingga lebih baik secara manajemen," pungkas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.