PALEMBANG, KOMPAS.com - Progres pengerjaan tol simpang Indralaya-Prabumulih saat ini telah mencapai 77,35 persen. PT Hutama Karya (HK) optimis, tol tersebut dapat beroperasi Januari 2023 mendatang.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, hingga saat ini proses konstruksi di Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih berjalan cukup baik terutama terkait proses pembebasan lahan.
“Di samping proses pengerjaan konstruksi yang telah mecapai 77,35 persen, proses pembebasan lahan pada ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih juga berjalan dengan sangat baik yaitu mencapai 96 persen,” terang Koentjoro, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Tol Indralaya- Prabumulih Ditargetkan Beroperasi Awal Tahun 2023
Koentjoro menambahkan, kelancaran proses pembangunan ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih tak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat sehingga perusahaan optimis dapat rampung tepat waktu.
Kehadiran ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang melintasi tiga kabupaten dan kota yakni Ogan Ilir, Prabumulih dan Muara Enim diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh warga hingga 50 persen dari sebelumnya dan memudahkan mobilitas kebutuhan logistik, serta mampu meningkatkan perkembangan ekonomi di Sumatra Selatan.
“Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih memiliki main road sepanjang 65 Km dengan kecepatan rencana 100 km/jam. Jika rampung nantinya, diperkirakan hanya membutuhkan waktu 1 (satu) jam dari Palembang menuju Prabumulih. Tol ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Gerbang Tol, 8 (delapan) overpass, 18 (delapan belas) jembatan dan 1 (satu) rest area agar pengguna jalan tol merasa nyaman,” ujar Koentjoro.
Dalam pengerjaannya, pembangunan Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih didukung dengan berbagai inovasi teknologi pada tahapan desain maupun konstruksi.
“Pelaksaan desain menggunakan teknologi yaitu Building Information Modelling (BIM) dan LiDar untuk mendapatkan data aerial mapping yang lebih detail,” ujarnya.
Sementara dalam tahapan konstruksinya, pada proyek ruas tol ini menggunakan inovasi teknologi Real Time Project Control System Dashboard yang dilengkapi dengan CCTV sehingga pemantauan pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan secara real-time, serta penerapan budaya sadar risiko dengan penerapan Risk Management System untuk meminalisir kemungkinan resiko yang terjadi dalam pembangunannya.
“Penggunaan inovasi teknologi pada proyek ruas ini diharapkan dapat menjamin mutu serta efisiensi pengerjaan ruas tol,”ungkapnya.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang lebih kurang 1.066 Km dengan 519 Km ruas tol konstruksi dan 547 Km ruas tol operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (131 Km), Tol Sigli Banda Aceh seksi 2, 3 dan 4 (Seulimeum - Jantho – Indrapuri - Blang Bintang) sepanjang 36 km, serta Tol Binjai – Langsa seksi 1 Binjai – Stabat sepanjang 11,8 Km.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.