SOLO, KOMPAS.com - Nasib pilu dialami seorang penjaga sekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri Lojiwetan No.49 Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Samin (53).
Uang puluhan juta rupiah yang dia ditabung di celengan plastik sejak 2,5 tahun, tepatnya sejak pandemi Covid-19 habis dimakan rayap.
Rencananya, uang tersebut akan dia gunakan untuk menunaikan ibadah haji bersama istri dan dua anaknya.
Baca juga: Kisah Kelam di Balik Nama Jalan 40.000 Korban Jiwa di Makassar
"Saya kan punya keinginan daftar haji. Saya punya rejeki sedikit demi sedikit tak masukin ke kaleng itu, kurang lebih sudah 2,5 tahun sebelum covid," kata Samin di SDN Lojiwetan No 49 Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022).
Samin mengatakan sebenarnya tiga hari yang lalu dirinya sudah meminta istrinya untuk membongkar celengan tersebut karena sudah penuh.
Karena belum ada waktu, akhirnya celengan itu baru dia bongkar hari ini. Samin dan istrinya pun terkejut mengetahui uang di celengan itu dimakan rayap.
Selama ini celengan plastik yang digunakan untuk menabung uang hasil jualan makanan ringan di kantin sekolah diletakkan di tempat tidur.
"Tadi pagi jam 9 mau dimasukin uang kok angglong (runtuh). Setelah itu celengan diangkat kok keluar rayapnya. Ternyata sudah kayak gitu," ungkap dia.
Samin memiliki dua celengan. Uang yang dimakan rayap berada di celengan warna hijau. Kondisinya sudah tidak utuh lagi dan rusak. Jumlah uang tersebut sekitar Rp 50 juta.
Sedangkan uang yang di celengan ungu sebagian besar masih utuh meskipun ada yang dimakan rayap. Berdasarkan hasil penghitungan jumlah uang itu sekitar Rp 49,8 juta.
"Celengan yang ungu itu yang baru tadi dihitung ada Rp 49,8 juta. Celengan yang hijau uangnya sudah tidak utuh lagi. Ada sekitar Rp 50 juta. Kira-kira totalnya semua ada Rp 100 juta," ungkap Samin.
Samin mengaku bekerja sebagai penjaga sekolah di SDN Lojiwetan sejak tahun 1998. Samin masih berstatus sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja (TKPK).
Samin mulai menabung uang di celengan plastik pada 2019. Penghasilan setiap bulan yang diterima dari sekolah dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk belanja keperluan kantin sekolah.
Kemudian uang hasil dari berjualan di kantin dan membuatkan minuman teh guru sekolah dia tabung di celengan. Setiap hari Samin bisa menabung Rp 100.000 hingga Rp 200.000.
Samin merasa menyimpan uang di celengan itu lebih aman. Sehingga dirinya tidak punya keinginan untuk menabung uangnya tersebut di bank.
Setelah mengetahui uang puluhan juta yang dia tabung di celengan habis dimakan rayap, Samin hanya bisa pasrah.
Baca juga: Kisah Subardi Korban Banjir Bengkulu, Gubuk Rusak, Tinggal di Jalan, Kini Bahagia Dapat Bedah Rumah
"Kita cuma dapatnya sedikit. Jadi tidak punya kepikiran menabung di bank. Setiap dapat rejeki sedikit penginnya gampang saya masukkan ke celengan," ungkap dia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan penukaran uang rusak bisa dilakukan dengan syarat uang tersebut diakui keasliannya. Kemudian luasan uang harus 2/3 atau 28 persen.
"Kalau secara normal hanya dua bagian yang kita hitung sebagai kebijakan khsusus kebijakan yang penting masih disusun luasan 2/3 kita kasih ganti (baru)," ungkap dia.
Dia menambahkan masyarakat yang memiliki uang rusak bisa menukarkannya ke BI Solo dengan syarat yang telah ditentukan. Adapun untuk jadwal penukaran setiap Kamis.
"Tata caranya tadi kalau terpisah disambungkan nanti dihitung manual atau scan. Kalau luasannya 2/3 minimal maka langsung diganti," kata Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.