SEMARANG, KOMPAS.com - Sebagian nelayan Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah memilih untuk tak melaut karena harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Ketua Paguyuban Armada Laut Tambakrejo, Marzuki mengatakan, semua nelayan di Tambakrejo yang tercatat sebagai anggota komunitas berjumlah sekitar 46 orang.
Baca juga: Dampak Kenaikan BBM, HNSI Pemalang: Nelayan Gambling jika Dipaksa Melaut Hari Ini
"Sebagian memilih untuk tak melaut karena BBM naik, termasuk saya ini," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/9/2022).
Tidak jarang para nelayan yang tak pergi ke laut terpaksa berhutang. Hal itu membuatnya prihatin. Saat ini, para nelayan sedang bingung karena sama-sama rugi jika mencari ikan ke laut.
"Sekarang kalau ke laut biaya mahal. Malah hanya dapat lelah," ujarnya.
Ditanya soal subsidi BBM untuk nelayan, sampai saat ini semua anggotanya belum mendapatkan subsidi BBM tersebut. Hal itulah yang membuat para nelayan bingung.
"Semua anggota belum mendapatkan," keluhnya.
Hal yang sama dikatakan nelayan Tambakrejo, Imam. Sampai saat ini dia belum menerima bantuan subsidi BBM untuk nelayan.
"Belum dapat bantuan subsidi BBM saya," imbuhnya.
Dia menambahkan, saat ini keadaan laut sedang sepi. Jika harga BBM naik dan para nelayan tak dapat subsidi maka para nelayan tak dapat pemasukan.
"Kita per hari dapatnya Rp 100.000 untuk beli BBM jenis solar 10 liter, per liternya Rp 7.500 terus kita dapat apa," keluhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.