Merespons kekurangan tersebut, Ganjar berencana menerjunkan tim dari Pemprov untuk ikut mengawasi pembangunan tanggul laut.
Pihaknya berusaha memastikan semua pekerjaan yang menggunakan uang rakyat dapat berhasil dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Pengawas saya minta perbaiki, kontraktor kerja yang baik, dari dinas akan saya tugaskan khusus untuk memantau ini agar kualitasnya baik," ujar dia.
Dalam peninjauan, Ganjar juga berdialog dengan warga setempat.
Disampaikan secara umum masyarakat sudah mulai merasakan dampak dari pembangunan tanggul laut.
Seperti halnya sisi tanggul atau seabelt yang sudah selesai digarap, selama hampir setahun ini sudah tidak mengalami banjir rob lagi.
"Nanti kalau penutup ini sudah jadi, di sini dibuat cor (beton), Insya Allah sudah bagus. Makanya kami senang lihat masyarakat hari ini, lumayan Pak sudah tidak kebanjiran lagi dari rob," terang Ganjar.
Baca juga: Ketika Anak Bajang di Dieng Minta Rambut Gimbalnya Dipotong Ganjar Pranowo
Meski begitu, ia mengakui pembangunan tanggul laut itu bukan satu-satunya cara mengatasi banjir atau rob di wilayah Pekalongan.
Masih diperlukan tindakan-tindakan lain agar penurunan muka tanah dapat dikurangi. Termasuk mengurangi penggunaan air tanah secara berlebihan.
“Pemerintah musti menyiapkan air bersihnya juga. Partisipasi masyarakat juga, ya ditanami pohon, termasuk kemudian sampahnya dikelola biar lokasinya tidak kumuh," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.