Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Minta Ribuan Mahasiswa Baru Unimus Ikut Berperan Tangani Stunting

Kompas.com - 06/09/2022, 10:37 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menugaskan sekitar 3.448 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) untuk ambil peran menangani stunting di Jateng.

Ribuan mahasiswa diterjunkan langsung di lapangan untuk berbagai intervensi program pencegahan stunting. Sehingga, mereka dapat mengasah kepekaan sosial sekaligus mempraktikkan teori yang dipelajari di kampus.

"Di Unimus ini kan ada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat. Mahasiswa kita ajak untuk mereka peduli," terang Ganjar usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Unimus, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Angka Stunting di Banten 24,5 Persen, BKKBN: 30.000 Ibu Hamil Berisiko Melahirkan Anak Stunting

Ganjar menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggencarkan penekanan stunting. Mulai dari memantau kesehatan dan pemenuhan gizi di fase kehamilan, hingga pasca kelahiran bagi ibu dan anak.

Di antaranya program pendampingan ibu hamil Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan One Student One Client atau setiap satu mahasiswa mendampingi seorang ibu hamil.

"Kalau itu bisa didampingi oleh teman-teman mahasiswa maka learning process-nya mereka belajar, bagaimana mendampingi. Dosennya membimbing. Maka ini merdeka belajar yang konkret," jelas Ganjar.

Para mahasiswa yang diterjunkan berhasil mendampingi para ibu hamil dengan tingkat kerentanan tinggi.

Bila berhasil melahirkan dengan selamat serta kondisi ibu dan bayi sehat, Ganjar menilai stunting cukup berhasil dicegah.

Ganjar menyebutkan sekitar 20 persen ibu hamil di Jawa Tengah berisiko. Mereka membutuhkan pendampingan intensif untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan.

Baca juga: Kisah Iptu Jeane, Kapolsek Wanita Pertama di Alor, Dedikasikan Diri Jadi Orangtua Asuh Anak Stunting

Praktiknya, perguruan tinggi dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah. Para mahasiswa yang dilibatkan dalam program one student one client layak mendapat reward atau apresiasi. Baik nilai akademik maupun nilai praktik di masyarakat.

"Mahasiswa kita ajak dan kita kasih perhatian, reward, dan apresiasi kepada mereka agar selama ia kuliah pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa, negara, dan kemanusiaan," kata Ganjar.

Dalam sesi tanya jawab, setidaknya ada empat mahasiswa mendapatkan hadiah dari Ganjar.

Dua mahasiswa di antaranya mendapatkan hadiah uang SPP satu semester, dua lainnya mendapatkan hadiah buku dan produk UMKM.

Upaya menganggeng perguruan tinggi ini merupakan bentuk gotong royong dalam menyelesaikan permasalahan stunting di Jateng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com