Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Bus AKAP Pekanbaru-Ponorogo Diadang Begal Pakai Golok, Handphone Dirampas dan Takut Lapor Polisi

Kompas.com - 08/09/2022, 11:24 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Beni Silitonga duduk sambil merokok di bagasi mobil bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang biasa dikemudikannya.

Pria 50 tahun ini sedang menunggu giliran menerima bantuan sembako dari polisi di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (7/9/2022) sore menjelang malam.

Tidak seperti sopir lainnya, biasanya duduk-duduk sambil memainkan handphone, Beni hanya merokok.

Baca juga: Buronan Begal Ambulans Covid-19 Tahun 2021 di Rejang Lebong Ditembak Polisi

Beni Silitonga adalah salah satu sopir bus Lasmi Langgeng rute Pekanbaru-Ponorogo.

Sebagai pengemudi angkutan darat antarpulau, dia mengaku tidak punya alat komunikasi handphone.

Bukan tidak pernah beli, melainkan handphone dirampas penjahat saat dalam perjalanan.

Diceritakan Beni, sekitar dua pekan lalu busnya diadang begal yang berjumlah puluhan orang.

"Kejadiannya di daerah Pematang Panggang, Sumatera Selatan. Waktu itu jam dua malam perjalanan dari Ponorogo mau ke Pekanbaru. Kami diadang oleh sekelompok begal berjumlah sekitar 20 orang pemuda dan remaja," akui Beni.

Baca juga: Rampas Motor dan Lukai Korban, 3 Begal di Kota Malang Ditangkap

Kawanan begal itu memegang golok, pedang, dan batu. Hal itu membuat Beni dan dua orang kru serta puluhan penumpang tidak bisa berbuat apa-apa.

Para penjahat jalanan itu mau masuk ke dalam bus, tapi tidak dibolehkan dan Beni langsung mengunci semua pintu mobil.

"Mereka malah mau buka paksa bagasi. Pas saya lihat itu saya buka kaca pintu, saat itulah mereka merampas handphone saya terus kabur. Kalau sempat bagasi dibuka habislah diambil barang penumpang diambil mereka," kata Beni.

 

Ia terpaksa merelakan android seharga lebih kurang Rp 2,8 juta dibawa kabur oleh begal itu.

Beni menyebutkan, di lokasi kejadian itu kendaraan tak bisa melaju kencang karena tikungan tajam.

"Kalau ditabrak kan enggak mungkin," ujar Beni.

Beni mengaku tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Padahal lokasi kejadiannya itu tak jauh dari polsek," imbuh Dimas, kondektur bus.

Baca juga: Sopir Taksi Online Korban Percobaan Begal di Tambun Berharap Operator Perketat Pengawasan Penumpang

Beni tidak melapor ke polisi karena takut nantinya diserang lagi oleh begal saat di perjalanan.

Ia berharap, kejadian ini cukup sekali saja dialaminya.

"Enggak lapor polisi. Kalau lapor nanti takutnya risikonya ke kita juga. Tiba-tiba nanti kendaraan yang jadi sasaran," kata Beni.

Saat ini, kata Beni, untuk berkomunikasi jarak jauh dengan keluarga maupun teman, ia meminjam handphone rekannya, Dimas.

"Kalau nelpon istri pinjam handphone Dimas dulu. Nanti kalau sudah ada uang baru beli handphone lagi," ujar Beni.

Baca juga: Mengaku Jadi Korban Pembacokan Begal, Pria Ini Malah Ditangkap Polisi

Makin susah karena harga BBM naik

Sementara itu, ditanya soal kenaikan tarif penumpang setelah harga BBM naik, Beni mengaku belum mengetahui dari perusahaan tempat dia bekerja.

"Sekarang belum tahu. Biasanya tarif Pekanbaru-Ponorogo itu sekitar Rp 500.000. Tapi, kemungkinan akan naik. Enggak mungkin tarif seperti biasanya, sedangkan solar naik," kata Beni.

Beni bahkan mengaku sempat merogoh kocek uang jalan untuk menambah biaya pembelian solar. Sebab, penumpang dari Ponorogo ke Pekanbaru minus.

"Kemarin itu penumpang cuma enam orang yang  sampai Pekanbaru. Beli bensin terpaksa terpakai uang jalan kami Rp 600.000. Belum diklaim ke perusahaan, mudah-mudahan diganti lagi.

Selain harga solar naik Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Beni mengaku juga susah mendapatkan solar.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Pamekasan, Mahasiswa Bajak Truk Tangki Pertamina

Terkadang, untuk mengisi solar sampai mengantre selama 10 jam.

"Sekarang ini masih antre lama beli solar. Kadang nunggu sampai satu hari baru dapat. Kami biasanya ngisi bensin sekali sehari," pungkas Beni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com