Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Bekas Pelampung Rumput Laut Cemari Lautan, Lanal Nunukan Gandeng Nelayan dan Pembudidaya Rumput Laut dalam Gerakan Laut Bersih

Kompas.com - 08/09/2022, 11:10 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Hampir 1000 orang nelayan dan pembudi daya rumput laut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, turun ke pantai di pesisir Kampung Mamolok, Nunukan, Kalimantan Utara.

Mereka bersama TNI–Polri, dan Instansi pemerintah, berjibaku membersihkan sampah menggunung di sekitar perumahan panggung dan mes rumput laut, yang berdiri sepanjang pesisir pantai, di perbatasan Indonesia–Malaysia ini.

Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto mengatakan, Desa Mamolok merupakan desa penghasil rumput laut terbesar di Nunukan.

Baca juga: Limbah Jeroan Anjing Ditemukan di Sungai Bengawan Solo, Diduga Berasal dari Rumah Jagal

Sayangnya, kondisi lingkungan sekitar, tidak sesuai dengan gelar desa penghasil rumput laut terbesar, yang seharusnya ditunjang dengan wajah desa bersih, makmur, dan sejahtera.

"Sampah menggunung dan terbiarkan yang menjadi nilai minus bagi sebuah desa ikon perekonomian di Kabupaten Nunukan. Kita mencoba ajak mereka peduli sampah, kita ajak mereka membersihkan laut, karena lautan akan diwariskan untuk anak cucu kita," ujarnya, Kamis (8/9/2022).

Aksi ini berawal dari keprihatinan TNI AL di Nunukan yang melihat betapa sampah-sampah, khususnya botol air mineral bekas pelampung rumput laut memenuhi perairan wilayah ini.

Dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Nunukan, ada sekitar 25 ton sampah botol air mineral bekas pelampung, dihasilkan dalam sekali siklus panen rumput laut.

Gambaran dengan berpotensi pencemaran dan kerusakan lingkungan ini pun menjadi sasaran TNI AL dalam program Gerakan Nasional Laut Bersih TNI AL 2022, yang merupakan rangkaian kagiatan HUT TNI AL Ke-77 dengan tema "Membangun kejayaan maritim untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Laut bersih, Rakyat sejahtera".

"Bagaimana pun, lautan harus tetap dijaga. Jika lautan bersih, masyarakat bekerja juga lebih tenang. Pembudi daya rumput laut maupun nelayan akan menuai hasil lebih maksimal. Kita mencoba menanamkan tradisi itu, sekurang kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya," tegasnya.

Baca juga: Kisah Pemuda Cimahi Bangkit dari Pandemi, Sulap Limbah Singkong Jadi Cuan

Sampah-sampah dikumpulkan dalam karung, lalu dibawa ke TPS untuk dipilah dan didaur ulang bagi yang berpotensi barang bekas tepat guna.

LANAL Nunukan juga menjadikan Kampung Mamolok sebagai desa binaan mereka.

Kampung ini dijadikan sebagai Kampung Bahari Nusantara. Terdapat Rumah Pintar (Rumpin) untuk anak anak buruh ikat rumput laut yang putus sekolah.

Rumpin dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet, serta buku buku bacaan, untuk menarik minat belajar anak.

Selain Rumpin, ada dua kluster lain pada Kampung Bahari Nusantara, yang tak kalah penting. Masing masing, Kluster Pertahanan, dan kluster wisata.

Dalam kluster pertahanan, TNI AL memberi nomor lambung dan tanda untuk hampir 200-an perahu nelayan di lokasi tersebut.

Baca juga: Soal Rumah Jagal yang Buang Limbah Jeroan Anjing ke Sungai, Gibran: Pelakunya Orang yang Ditokohkan, Nanti Ada Sanksi

"Kami berikan kartu nelayan dengan nomor sesuai kode lambung kapal. Ketika ada perahu dari luar, akan mudah terlacak dan patut dicurigai," jelasnya.

Kerja sama nelayan, pembudi daya rumput laut dengan TNI AL menjadi salah satu strategi dalam pertahanan, karena para nelayan secara otomatis akan menjadi mata dan telinga TNI AL yang selalu menginformasikan kondisi laut di perbatasan RI.

Sementara untuk kluster wisata, warga dengan kesibukannya tentu membutuhkan refreshing dan penyegaran.

LANAL Nunukan, membuatkan mereka spot swafoto dan lokasi yang dicat warna warni dengan kondisi ramah anak. Hal ini, akan membuka kesempatan TNI AL lebih dekat dan akrab dengan mereka.

"Kita berharap, kedekatan dengan nelayan semakin membuat pertahanan kita kokoh. Selain pemantauan internal TNI AL, kita juga mendapat informasi dari para nelayan," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com