BENGKULU, KOMPAS.com - Awal Agustus 2022, Sungai Bintunan, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara terpapar minyak mentah sawit, Crude Palm Oil (CPO).
Sebelumnya, pada 1 Agustus 2022, di Sungai Penago, warga Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dikejutkan temuan ribuan ikan mati membusuk.
Spekulasi muncul matinya ribuan ikan akibat pembungan limbah CPO ke sungai oleh salah satu perusahaan.
"Air sungai berwarna cokelat, membusuk. Warga menelusuri asal air ternyata ditemukan ada perusahaan membuang limbah CPO ke sungai," kata Kepala Desa Penago Baru, Salikin, Sabtu (6/8/2022).
Sejumlah kepala desa yang wilayahnya dialiri sungai telah berkirim surat ke pemerintah daerah untuk mengambil sikap terhadap matinya ribuan ikan tersebut.
Niko, seorang warga mengaku menyesalkan matinya ribuan ikan karena hal itu merugikan warga sebab air sungai dan ikan menjadi penghasilan penduduk.
"Air sungai sebagian digunakan untuk mandi. Banyak warga sekitar mencari nafkah dengan menjual ikan yang didapat dari sungai. Namun karena sungai tercemar mereka kehilangan pencarian," sebut Niko.
Baca juga: Air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Diduga Tercemar Amonia, Warga Dilarang Konsumsi
General Manager PT Bengkulu Sawit Lestari, Airil saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pengecekan ke lokasi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
"Kami masih melakukan pengecekan di lokasi bersama DLH," sebut Airil.
Warga berharap pemerintah berlaku tegas atas tercemarnya Sungai Penago yang diduga terpapar racun dari limbah CPO.
Di Kabupaten Bengkulu Utara, Kecamatan Padang Jaya, Sungai Bintunan mendadak berubah warna menjadi kuning, berton-ton CPO memenuhi dasar dan permukaan sungai.
Divisi Perlengkapan dan Administrasi PT Sandabi Indah Lestari (SIL), Firdaus saat dikonfirmasi membenarkan tumpahan CPO masuk ke Sungai Bintunan.
Pihak perusahaan dan pemerintah sedang melakukan pembersihan di lokasi.
"Itu memang CPO perusahaan kami, saat ini kami sedang melakukan pembersihan di sungai dibantu pemerintah dari dinas lingkungan hidup," ujar Firdaus.
Baca juga: Setelah Tercemar Limbah Industri, Situ Ciburuy Berangsur Pulih
Kapolsek Padang Jaya Iptu Edi Purwanto menyebut CPO milik PT SIL mengalami masalah penyumbatan pada sistem pabrik akibatnya CPO meluber ke sungai.
"Ada 10 desa dilalui sungai. Kecamatan Padang Jaya dan Girimulya. Sungai Bintunan bermuara ke laut. Pihak perusahaan telah membersihkan CPO di sungai serta memberi air bersih pada masyarakat sebagai bentuk kompensasi," ujar Kapolsek.
Saat ini kondisi air Sungai Bintunan berangsur jernih karena usai dibersihkan pihak perusahaan.
Sejauh ini belum ada langkah dari pemerintah setempat yang diumumkan secara resmi pada publik terkait langkah apa yang akan dilakukan akibat insiden dua sungai tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.