Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Rujukan di NTT Meninggal di Pikap, Kepala Puskesmas: Ambulans Lagi Rusak

Kompas.com - 06/09/2022, 22:18 WIB
Nansianus Taris,
Krisiandi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Maria Erita Jebuet (50) warga Kampung Raca, Desa Golo Keli, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, meninggal dunia dalam perjalanan saat hendak dirujuk dari Puskesmas Tentang menuju RSUD Ben Mboi Ruteng, pada Selasa (6/9/2022) dini hari.

Ia meninggal saat mobil pikap tertahan selama lima jam di jalanan rusak tepat di tanjakan Wae Kotar, Desa Momol, Kecamatan Ndoso.

Mobil itu tidak bisa mengantarnya ke RSUD Ben Mbi Ruteng. Alhasil, ia pun mengembuskan napas terakhir di mobil pikap.

Baca juga: Keluarga Korban Sesalkan Sikap Ponpes Gontor, Awalnya Sebut Almarhum Meninggal karena Sakit, Ternyata Dianiaya

Menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Tentang, Jakobus Nentu menjelaskan, Maria diantar menggunakan pikap karena ambulans milik Puskesmas sedang mengalami kerusakan.

Ia menegaskan, Puskesmas Tentang memiliki ambulans. 

“Hanya lagi rusak,” ungkap Jakobus saat dihubungi, Selasa malam.

Ia menyebutkan, ambulans rusak sejak pekan lalu. Pihak puskesmas kini sedang berupaya untuk memperbaiki, tetapi terkendala jalan dan kendaraan untuk menarik mobil ambulans tersebut menuju Labuan Bajo.

“Kami mau derek ke bengkel, tapi mobil penderek juga susah karena selalu macet di jalan rusak dan licin di yang di mendaki Wae Kotar,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Golo Keli, Wihelmus Jamon, membenarkan Maria adalah warga Desa Desa Golo Keli.

Ia melanjutkan, sekitar pukul 19.30 WITA pihak keluarga mengantar Maria ke puskesmas Tentang. Tiba di puskesmas pukul 21.50 WITA. 

Kurang lebih dua setengah jam menjalani pengobatan dan tindakan medis. Lalu, berdasarkan pertimbangan medis, Maria harus rujuk ke RSUD Ruteng.

Pukul 01.00 Wita, pasien meninggalkan puskesmas, diantar menuju RSUD Ruteng dengan didampingi petugas puskesmas. Pukul 01.50, mobil yang mengangkut Maria tiba di pendakian Sano.

"Mobil pikap yang mengantar mereka tak bisa lewat lantaran jalan penuh dengan mobil yang kandas. Mobil tidak bisa jalan. Lama tunggu sampai pasien meninggal jam 05.00 pagi. Di situ juga mereka kehabisan oksigen,” jelas Wihelmus saat dihubungi, Selasa malam.

Ia menambahkan, karena meninggal, Maria tak diantar sampak ke RSUD Ruteng. Pihak keluarga membawanya pulang ke kampung Raca untuk disemayamkan di rumah duka.

“Saat ini almarhumah sudah disemayamkan di rumah duka,” ungkapnya.

Ia menambahkan, titik jalan tepat di tempat almarhuma meninggal memang parah dan licin. Sehingga banyak kendaraan roda empat kerap mengalami kerusakan dan mogok di tempat itu.

Baca juga: Kisah Maria, Meninggal di Pikap Usai Kendaraan 5 Jam Tertahan di Jalanan Rusak

“Harapannya dengan peristiwa ini, jalan ini bisa segera diperhatikan. Mengingat, ini akses utama ke Labuan Bajo dan Ruteng,” ujarnya.

Kabar meninggalnya Maria menjadi perbincangan setelah akun atas nama @Nana Hiron di Facebook mengunggah kisah tersebut pada Selasa (6/9/2022 pagi.

Pasien meninggal di dalam mobil di daerah persawahan Sano tentang Manggarai barat. Yang dipertanyakan, ke manakah mobil ambulance berkendara? Dan sampai kapan jalan ini diperbaiki? Ini sudah ada korban. Perbaikilah jalan ini supaya nama beliau-beliau yang ada di kantor kantor dipercayakan lagi di pemilihan berikutnya. Ndurus wae lu'u gami denge kreba ho ew tuang mese ? lelo Koe Ami lite ata one pedesaan ta mori,” tulis Nana Hiron dalam unggahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com