Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh di Jateng Keluhkan Upah Rendah di Tengah Kenaikan BBM, Daya Beli Masyarakat Diprediksi Menurun

Kompas.com - 06/09/2022, 19:42 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 300 buruh di Jawa Tengah berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor DPRD Jateng, pada Selasa (6/9/2022).

Buruh yang berunjuk rasa mengeluhkan soal upah yang masih rendah di tengah kenaikan harga BBM.

Beberapa buruh mengaku hanya mendapat menaikkan upah sebesar Rp 1.400 saja tahun lalu.

Sehingga, harga BBM yang naik menjadi beban bagi mereka.

Baca juga: Tak Hanya Didenda Rp 1 Juta, Warga Semarang yang Beri Uang ke Pengemis Terancam Hukuman 3 Bulan

Koodinator Aksi, Aulia Hakim menyebutkan, kenaikan BBM sangat berpeluang menurunkan daya beli masyarakat sebesar 50 persen.

Padahal, ia menilai saat ini sudah turun 30 persen.

“Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflansi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket,” kata Aulia, kepada Kompas.com, Selasa.

Di samping itu, massa aksi yang tegabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Rakyat Indonesia (KSPI) Jateng itu menilai tak selayaknya BBM dinaikkan mengingat harga minyak dunia mengalami penurunan.

“Terkesan sekali, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat,” sebut Aulia, yang juga Sekretaris Perda KSPI Jateng itu.

Sementara, menanggapi rencana bantuan subsidi Rp 150.000 selama empat bulan, pihaknya menganggap itu hanya pemanis semata untuk mencegah para buruh beraksi turun ke jalan.

Padahal, nominal bantuan tersebut dinilai tak cukup untuk menutupi kenaikan harga dari dampak inflasi yang meroket.

 

“Terlebih kenaikan ini dilakukan di tengah negara lain menurunkan harga BBM. Seperti di Malaysia dengan ron yang lebih tinggi dari pertalite, harganya jauh lebih murah,” sebut dia.

Para buruh mengkhawatirkan kebijakan ini akan mengakibatkan ongkos kebutuhan energi di industri-industri di Jateng ikut naik.

Lalu, memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Tak hanya buruh Jateng yang menggelar aksi tolak harga BBM. Kumpulan buruh di 33 provinsi lainnya juga serentak melakukan aksi protes.

Baca juga: Menikmati Sore di Bukit Senja Diponegoro, Tempat Melepas Penat Favorit Anak Muda Semarang

Pihaknya meminta pemerintah dan badan usaha untuk memperbaiki penyaluran BBM subsidi dari hulu ke hilir.

“Karena pengguna BBM bersubsidi juga banyak dikonsumsi oleh para buruh nelayan, petani, masyarakat kelas menengah ke bawah, yang selama ini memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

KSPI Jateng tegas menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mereka juga menuntut kenaikan upah tahun 2023 sebesar 10-13 persen.

Bila aksi pemanasan itu tak menghasilkan efek apapun, mereka akan menggelar aksi dengan massa yang lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com