Novita menilai kasus ini amat janggal karena hasil otopsi menujukkan adanya kekerasan seksual dan kekerasan yang menyebabkan kematian.
Pada Sabtu (23/7/2022) lalu, kata Novita, dari informasi yang didapatkannya, korban diajak bermain oleh seorang teman yang baru tinggal di daerah itu.
Kemudian pada hari yang sama, K menghilang ;lalu ditemukan tewas dalam septic tank dua hari kemudian.
"Dengan kasus ini, kami melihat adanya dugaan praktik perdagangan anak dan kekerasan seksual," jelasnya.
Novita mengatakan, merujuk data PPPA, terdapat 230 kasus kekerasan yang terjadi di Jambi sejak Januari 2022 hingga awal September, di mana jumlah anak korban kekerasan mencapai 154 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk kasus yang tidak tercatat karena tidak terjangkau pada pihak penyedia layanan, ketidaktahuan masyarakat, hingga faktor lain sehingga kondisi ini sangat memprihatinkan.
Poin tuntutan para mahasiswa, yaitu mendesak Polda Jambi bekerja cepat menetapkan tersangka kasus kematian K dan membongkar praktik dugaan perdagangan anak dan kekerasan seksual terhadap K.
Selanjutnya, menuntut Dinas PPPA, LPSK, dan KPAI menjalankan tugas dan fungsinya dalam proses pendampingan dan penanganan keluarga korban.
Kemudian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus mengawal kasus K hingga tuntas.
Lalu mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga dan waspada terkait tindakan kekerasan seksual di lingkungan masing-masing.
"Tuntutan kita agar polisi mengungkapkan tersangka kasus kematian (K). Kami juga akan terus mengawal kasus ini hingga kepolisian membuktikan bahwa kinerja mereka itu berhasil," terangnya.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta merasa senang mendapat dukungan dari mahasiswi untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kita akan ungkap perkara ini sampai terungkap. Kasus tersebut sudah kita lakukan prarekonstruksi," kata Andri di Mapolda Jambi.
Ia mengatakan, sejauh ini ada 30 saksi sudah diperiksa. Namun, alat bukti belum ada yang mengarah ke pelaku.
Sementara ada petunjuk orang yang dicurigai, akan tetapi hanya petunjuk saja.
Menurut Andri, hasil otopsi memang ada tindak kekerasan terhadap korban.
"Kami yakin ada tindak pidana bukan hanya jatuh di septic tank, karena ada tanda-tanda kekerasan ke korban," jelasnya.
Kesulitan pengungkapan kasus ini, kata Andri, disebabkan minimnya saksi yang melihat, tidak ditemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku, dan keterangan saksi yang berubah-ubah.
Sebelumya diberitakan, bocah berusia 4 tahun berinisial K ditemukan tewas dalam septic tank di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Senin (25/7/2022).
Keluarga menduga korban dibunuh serta menjadi korban kekerasa seksual. Dugaan ini berasal dari hasil otopsi.
"Dokter menjelaskan bahwa di tubuh K ada bekas lebam di bawah mata, kemudian kepala bagian belakang remuk, serta lehernya patah. Selain itu itu ada jejak pelecehan seksual," kata Effendi, kakek K di rumahnya, Kamis (28/7/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.