Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Keunikan Senjata Tradisional Badik Khas Sulawesi Selatan

Kompas.com - 05/09/2022, 17:21 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Badik merupakan nama senjata tradisional suku Makassar, Sulawesi Selatan. Senjata badik memiliki makna mendalam dalam kebudayaan masyarakat Makassar.

Dikutip dari artikel Kompas.com pada 17 Oktober 2017, badik Makassar sendiri memiliki dua jenis, yakni Taeng dan Panjarungang.

Perbedaan dari kedua jenis badik itu adalah lokasi badik itu dibuat. Lalu, bentuk kedua badik itu sedikit berbeda di bagian bagian bawah atau perut.

Baca juga: Daftar Nama Senjata Tradisional dari 37 Provinsi di Indonesia

Badik Taeng memiliki ciri khas memiliki perut yang lebar atau mirip dengan perut buncit, sementara Panjarungang memiliki perut yang tidak terlalu buncit.

"Kalau bicara badik Makassar maka cuma ada dua jenis yaitu Taeng dengan Panjarungang dan kedua jenis ini memiliki hubungan sejarah sehingga harus ditempa dari dua tempat yang berbeda," kata Muis Daeng Gading (70) salah seorang tetua yang bermukim di Lambaselo, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.

Baca juga: Asal-usul Mandau, Senjata Tradisional Suku Dayak yang Terbuat dari Batu

 

Filosofi badik 

Ilustrasi Badik atau keris Bugis.SHUTTERSTOCK.com/MUHAMMAD SAFEI Ilustrasi Badik atau keris Bugis.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, pada masa Luwu kuno, senjata ini diberi nama kalio. Saat itu kalio lebih sering digunakan untuk pertanian selain untuk menjaga diri.

Dalam naskah klasik Lagaligo, Luwu disebut menjadi awal peradaban besi di tanah Sulawesi.

Bahkan, hingga saat ini masih banyak artefak-artefak kuno yang ditemukan di wilayah Luwu dan menceritakan perkembangan peradaban badik.

Dwia Aries Tina Pulubuhu, sosiolog dari Universitas Hasanuddin saat diwawancara Kompas.com saat itu menyebutkan, bagi masyarakat Sulawesi Selatan, badik juga simbol identitas diri bagi kaum pria.

"Badik adalah identitas kelelakian bagi suku Bugis - Makassar makanya zaman dulu kemanapun pergi maka badik tetap terselip dipinggang dan melucuti badik sama dengan melucuti identitas kelelakiannya namun demikian mencabut badik bukanlah sembarangan melainkan hanya untuk beberapa hal seperti menegakkan Siri' (hukum adat), bertahan jika diserang, melindungi harkat perempuan dan membela pemimpin atau pun negara," katanya.

Namun demikian, secara terlepas dari keunikan masing-masing badik yang ada di Sulawesi Selatan,setiap badik memiliki filosofi dan tujuan yang sama, yaitu rasa ingin aman, damai, dan terlindungi.

Seiring perkembangan zaman, bentuk badik mulai bervariasi. Para empu bugis mulai membuat badik alif, yaitu model shalat, berdoa dan model duduk di singgasana.

Namun demikian, variasi itu tidak mengurangi aspek estetika dan nilai filosofi badik-badik sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com