SERANG, KOMPAS.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Gempur Banten berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Jalan Raya Syekh Nawawi Albantani, Kota Serang, Senin (5/9/2022).
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa secara bergantian berorasi kemudian membakar ban bekas di tengah jalan di depan gedung rakyat.
Alhasil, arus lalulintas kendaraan dari arah Palima menuju Terminal Pakupatan ditutup.
Baca juga: Harga BBM Naik, Beban Jasa Angkutan Logistik Diperkirakan Naik 25 Persen
Humas Gempur Banten, Muhammad Nur Lathif mengatakan, setidaknya ada tiga tuntutan yang disuarakan mahasiswa.
Yakni, tolak harga kenaikan BBM, turunkan harga pokok pangan, dan berantas mafia penimbun BBM.
"Kita menuntut kepentingan rakyat dimana seketika rakyat mulai bangkit dari menghadapi pandemi Covid-19 yang kian membaik. Tapi, justru pemerintah memberikan pandemi lebih besar yaitu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak," kata Lathif kepasa wartawan di sela-sela aksi, Senin.
Menurutnya, kenaikan harga BBM akan memengaruhi harga kebutuhan masyarakat lain, terlebih harga pangan akan naik akibat meningkatnya cost produksi dan cost distribusi.
"Harga BBM yang saat ini sudah mencapai 10.000 untuk Pertalite ini sangat tidak bisa dibiarkan karena justru mencekik hak-hak kepentingan rakyat," beber dia.
Baca juga: Pemerintah Umumkan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Mendadak, Mahasiswa di Banyumas: Rakyat Ditipu
Selain itu, mahasiswa menuntut pemerintah untuk dapat menstabilkan harga bahan pokok.
"Harapannya bahwa ekonomi harus dikedepankan untuk kepentingan rakyat," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.