KOMPAS.com - Indonesia memiliki ragam budaya dari berbagai daerah yang menjadi salah satu kekayaan bangsa.
Setiap daerah memiliki ciri khas budaya masing-masing, tak terkecuali di Kalimantan Timur.
Baca juga: 8 Tari Tradisional Aceh, dari Tari Saman hingga Tari Rapa’i Geurimpheng
Seperti diketahui, Kalimantan Timur adalah provinsi yang istimewa karena menjadi tempat dibangunnya Ibu kota baru Indonesia, Nusantara.
Baca juga: 9 Tari Tradisional Yogyakarta, dari Bedhaya Semang hingga Beksan Lawung
Selain itu Kalimantan Timur memiliki berbagai hasil budaya yang khas mulai dari rumah adat, pakaian adat, hingga tari tradisional.
Baca juga: 10 Tari Tradisional Bali, dari Tari Kecak hingga Joged Bumbung
Berikut adalah beberapa tari tradisional dari Kalimantan Timur yang berkembang dari zaman dulu dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Tari Datun Ngentau adalah tarian adat yang dimiliki Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur.
Dilansir dari laman rri.co.id, nama tari Datun Ngentau berasal dari bahasa Dayak Kenyah, yang berarti tarian yang dilakukan dengan nyanyian.
Masyarakat Dayak Kenyah selalu menghadirkan tari Datun Ngentau dalam upacara Mecaq Undat.
Fungsi tari Datun Ngentau adalah sebagai media ungkapan syukur yang atas hasil panen padi yang diperoleh.
Tari Hudoq merupakan salah satu tari tradisional suku Dayak Modang yang memiliki nilai estetis dan kental dengan nuansa mistis.
Dilansir dari laman Kemendikbud, Tarian ini bersifat sakral dan erat dengan ritual untuk tetap menjaga jalinan hubungan antara Halaeng Heboung dan Selo Sen.
Para penari Hudoq akan menggunakan topeng kayu dan tubuhnya akan ditutupi dengan daun pisang, daun kelapa, atau daun pinang.
Tari Hudoq terkait dengan permohonan seperti hasil panen yang maksimal, peningkatan kesejahteraan, suasana damai, tentram dan harmonis antara manusia dengan alam.
Khusus bagi para petani, tari aHudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan kesuburan dengan hasil panen melimpah.
Tari Ganjur atau Kanjar Ganjur lekat dengan erat dengan budaya yang berkembang di Kutai Kartanegara.