Kini, Anita memiliki dua kesibukan. Pagi hingga siang, ia menjadi guru dan sore hingga malam menjadi tukang ojek.
"Ojek ini hanya kerja sampingan untuk nambah penghasilan. Ya mau gimana lagi, harus dijalanin. Kalau hanya mengandalkan penghasilan mengajar, tentu saja tidak cukup," ucapnya
Anita mengatakan, pekerjaan menjadi ojek online yang dilakoninya selama bertahun-tahun itu tidak akan mengganggu perkerjaan utamanya.
Dia mengaku tidak akan meninggalkan tugasnya sebagai guru, meski siang hingga malam menjadi tukang ojek.
Baca juga: Dugaan Judi di Arena Pacuan Kuda, Ini Tanggapan Gubernur NTB
Setiap harinya Anita dituntut masuk sekolah dari pukul 07.30 sampai pukul 11.00 untuk mengajar. Baru selepas mengajar, Anita langsung aktif narik ojek sampai sore.
"Kadang-kadang sampai malam, tergantung panggilan dari penumpang," tuturnya.
Bekerja sebagai pengemudi ojek online, Anita bisa mendapatkan pemasukan tambahan rata-rata Rp 70.000 per hari.
Di sisi lain, dia mengaku jika pendapatan hasil mengojek itu tak tentu. Penghasilan tersebut sangat membantunya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kalau sehari biasanya dapat cuma Rp 70.000. Tapi kadang saat sepi bisa di bawah itu. Tapi yang pasti ini sangat membantu, ya dari situ sumbernya," kata dia
Baca juga: Tersangka Penjual Oli Palsu di Bekasi Pasarkan Dagangannya sampai NTB
Kini, Anita menjadi tulang punggung keluarganya Ia tinggal di sebuah rumah sederhana di Lingkungan Penaraga bersama ayah dan ibunya.
Kondisi orangtua yang sudah renta mengharuskan Anita bekerja keras demi menyambung hidup. Ia banting tulang dan bekerja apapun demi menafkahi keluarga.
Semua perjuangan keras itu harus ia lakukan, tak hanya untuk menghidupi dirinya sendiri, melainkan pula menghidupi kedua orangtuanya.
Kedua orangtua Anita sehari-hari hanya bisa menikmati masa tuanya di rumah. Karena faktor umur, ayah Anita tak bisa lagi mencari nafkah.
"Ayah dulu jadi kusir delman, sudah tua. Sudah enggak bisa bawa. Mau enggak mau saya harus berjuang sendiri," tuturnya
Baca juga: Ada Potensi Gangguan Keamanan, TNI AL Perkuat Pertahanan Maritim Masyarakat Pesisir Lombok
Ia menceritakan, ada suka duka menjadi tukang ojek.
Demi memenuhi kebutuhan, Anita rela kehujanan dan kepanasan saat menyusuri jalanan kota serta membelah padatnya jalan raya.
“Itulah liku-liku kehidupan yang harus saya jalani," kata dia.
Hingga kini, kerja sampingan yang dia lakukan itu masih terus berjalan. Selain mencari uang tambahan dengan ojek, Anita juga nyambi berjualan online.
"Semua saya kerjakan, kadang jual kue di sekolah. Yang penting ada penghasilan buat makan," ucapnya
Anita mengesampingkan gengsi atau rasa malu kepada teman-temannya. Karena pilihannya menyambi sebagai kerja serabutan itu guna memenuhi kebutuhan hidup.
"Saya enggak pernah gengsi atau malu, teman-teman termasuk kepala sekolah juga tahu kalau saya ngojek atau jualan kue juga. Mereka sangat mendukung, yang penting tidak meninggalkan tugas sebagai guru," pungkasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.