Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anita, Guru TK yang Menyambi Jadi Tukang Ojek demi Menyambung Hidup

Kompas.com - 02/09/2022, 06:08 WIB
Syarifudin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Anita mengungkapkan, selama seminggu, ia masuk mengajar selama lima hari.

Dalam sehari, Anita menghabiskan waktu selama 5 jam untuk mengajar.

Di sekolah itu, ia mengajar 30 anak didik. Usianya pun beragam, mulai dari empat hingga enam tahun.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Saat Acara Organ Tunggal di Bima Ditangkap

 

Anita bercerita dirinya pernah mendapatkan gaji Rp 600.000 per tahun. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sejak tiga tahun silam sampai sekarang, dia mengaku diberi upah Rp 1 hingga Rp 2 juta per tahunnya.

Kendati demikian, gaji yang ia dapatkan rupanya tak cukup untuk biaya hidup sehari-hari.

Dengan upah sekecil itu, Anita harus memberikan makan kedua orangtuanya yang kini sudah renta. Belum lagi untuk membayar listrik dan yang lainnya.

Ia pun harus pandai-pandai mengatur keuangan dan mencari penghasilan tambahan untuk bisa menyambung hidup.

"Kalau ngomong soal gaji, gimana ya, sebenarnya tidak cukup. Karena tidak sesuai dengan kebutuhan. Biaya hidup sekarang sangat besar, terutama kebutuhan sehari-hari yang semakin hari semakin mahal. Sementara pemasukan sedikit," ujarnya

Baca juga: Keributan di Acara Organ Tunggal Berujung Pembacokan, 2 Warga Desa di Bima Saling Blokade Jalan

Meski menerima gaji yang kecil, Anita tidak mau berhenti mengajar.

Baginya, mengajar bukan sekadar hobi atau cara untuk mendapatkan uang, melainkan sebuah panggilan jiwa demi dapat memberikan pendidikan bagi generasi bangsa. Dia pun tetap senang menjalani profesinya.

"Saya ikhlas mengajar, bukan gaji yang kita tuntut. Bagi saya pendidikan anak-anak itu sangat penting. Kebetulan saya senang dan nyaman sama anak-anak. Kalau pun tidak digaji, enggak apa-apalah, kan ada pahala yang kita dapat," tuturnya

Anita mengakui, kesejahteraan guru honorer memang masih terpuruk. Ibarat api yang jauh dari panggang. Tentu saja, hal itu tidak berbanding lurus dengan jasa guru yang mengajari murid hingga menjadi pandai.

"Gaji yang kita dapat dari guru honorer masih jauh dari kata layak. Harusnya ini ada perhatian serius dari pemerintah," kata dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 1 September 2022

Dengan penghasilan kecil itu, Anita kini harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan sampingan pun dilakukannya, bahkan apa saja ia kerjakan demi bertahan hidup. Termasuk mencari penghasilan tambahan dengan menjadi pengemudi ojek online.

"Yang penting dapat penghasilan, apa saja saya kerjakan, termasuk ojek. Ini aktivitas saya sehari-hari selain jadi guru," tutur Anita.

Baca juga: Berkenalan dengan James Bond, Kuda Pacuan Gubernur NTB, Diberi Makan Madu hingga Telur Ayam Kampung

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com