SOLO, KOMPAS.com - Museum tertua di Indonesia, Museum Radya Pustaka pada awalnya bernama Paheman Radyapustaka, berdiri sejak 28 Oktober 1820.
Museum yang didirikan oleh KRA Sosrodiningrat IV, Pepatih Dalem Sinuhun Paku Buwono IX ini awalnya berada di Dalem Kepatihan.
Kemudian, pada 1 Januari 1913, Paheman Radyapustaka pindah tempat ke Lodji Kadipala yang sebelumnya milik Orang Belanda bernama Johannes Busselaar yang dibeli oleh Paku Buwono X.
Baca juga: Ruangan SMP Negeri 1 Ungaran Jadi Museum, Ada Mesin Ketik, Sepeda Onthel, hingga Telepon Engkol
Setelah pembelian itu, berganti nama menjadi Museum Radya Pustaka sampai sekarang, yang terletak di Kompleks Taman Sriwedari, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jawa Tengah.
Nama Radya Pustaka diambil dari kata Radya yang berarti Negara atau Kerajaan, dan Pustaka berarti Buku.
Museum Radya Pustaka termasuk museum umum dengan usia 202 tahun. Menyimpan berbagai macam jenis koleksi, yakni Naskah Kuna, Tosan Aji, Arca Batu dan Perunggu, Keramik, Kristal, Gerabah, berbagai jenis Wayang, dan artefak peninggalan sejarah yang bernilai tinggi lainnya.
Adapun Canthik Kapal Kyai Rajamala menjadi salah satu saksi bisu kejayaan Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah, di abad ke-19.
Canthik atau hiasan dari kayu jati tersebut dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono IV Raden Mas Sugandi (KGPAA Mangkunegara III) di masa pemerintahan Paku Buwono IV sekitar tahun 1788-1820.
Untuk menjaga dan merawat semua koleksi, saat ini Museum Radya Pustaka dikelola olah UPT Museum Dinas Kebudayaan Kota Solo, Jawa Tengah dan bangunan museum Radya Pustaka sudah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya.
Baca juga: Jokowi Tinjau Pertambangan Gasberg dan ke Museum Lihat Sejarah Freeport
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.