Menurut keluarga, F ditangkap di kawasan AY Patty Ambon. Lalu korban dibawa ke Pos TNI.
Di sana korban diduga dianiaya oleh sejumlah oknum TNI sebelum dibawa ke Polresta Pulau Ambon.
Namun, lanjut Nini, pihak Kesdam mengaku korban hanya diberi pembinaan. Dan saat diserahkan ke Polresta Ambon, wajah F belum bengkak.
"Pertanyaannya, berarti yang pukul anggota polisi? Sementara F mengaku yang pukul adalah oknum anggota TNI," kata dia.
Baca juga: Pj Wali Kota Ambon Ancam Tutup Kafe dan Restoran yang Tak Patuh Bayar Pajak
Nini mengaku kasus tersebut telah dilaporkan ke pihak Kesdam Pattimura hingga Komnas HAM.
"Kami sudah laporkan ke Komnas HAM. Lalu sudah adukan ke pihak Kesdam, tapi respons dari Kesdam sedikit mengecewakan," kata dia.
Nini berkomitmen akan mengawal kasus tersebut.
Baca juga: KPK Panggil Dua Petinggi PT Midi Utama Indonesia Terkait Suap Wali Kota Ambon
"Kita tak ganggu proses di kepolisian. Biarlah dia (F) pertanggungjawabkan perbuatannya. Yang kami kawal ini tindakan pemukulan yang dilakukan sejumlah oknum TNI Kesdam," katanya.
Sementara, Kompas.com telah berupaya menghubungi Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Arh Adi Prayoga, namun belum mendapatkan respons.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon Rahmat Rahman Patty | Editor: Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.