Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana Kuota BBM untuk Kabupaten Pegunungan Arfak Papua Barat?

Kompas.com - 27/08/2022, 10:30 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Sejumlah pihak mempertanyakan penyimpanan kuota bahan bakar minyak (BBM) untuk Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Pasalnya, daerah yang pernah dikunjungi Presiden Jokowi tahun 2019 itu hingga kini disebut belum memiliki stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Tidak ada (SPBU) di Pegaf atau belum ada," kata Yosak Saroi, seorang Pemuda asal Kabupaten Pegunungan Arfak, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Anggota DPRD Palembang Pemukul Wanita di SPBU Resmi Dipecat Gerindra

Dia mengatakan, selama ini warga membeli BBM di Pegaf di penjual eceran dengan harga Rp 30.000.

"Yang ada hanya eceran Rp 30.000 per satu botol full," ucapnya.

Kapolres Pegunungan Arfak Komisaris Polisi (Kompol) Isaac Koko Hosio membenarkan bahwa di daerah itu belum ada SPBU.

"Belum ada, yang ada hanya APMS (agen premium dan minyak solar)," tutur Kompol Hosio seraya mengatakan bahwa setiap suplai BBM ke daerah terdapat BBM subsidi.

Muhammad Bisma Abdillah, Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat, saat dikonfirmasi pada Jumat mengatakan, pemberian kuota BBM bagi Kabupaten Pegaf disalurkan ke SPBU di Anggi, ibu kota kabupaten itu.

"Ada SPBU di Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak. Setiap tahun diberikan kuota BBM," ucap Bisma ketika dikonfirmasi secara terpisah.

Baca juga: Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Sopir Angkot di NTT: Tarif Penumpang Ikut Naik

Menurut dia, alokasi BBM untuk daerah itu diberikan per tahun, kemudian diatur sehingga setiap bulan disuplai beberapa ke SPBU.

"Alokasinya diberikan per tahun nanti kemudian diatur perbulannya berapa yang disuplai dari Pertamina Manokwari," ucapnya.

Dia enggan menyebut berapa jumlah kuota BBM untuk daerah tersebut.

"Untuk (besaran) kuota tidak bisa saya sebutkan, mungkin Mas juga tahu terkait kuota ini tidak bisa disebarkan ke publik. Perhitungan alokasi ini kan sudah dihitung BPH Migas, kurang atau lebihnya balik lagi ke BPH Migas karena Pertamina hanya operator," ungkapnya.

Selain besaran kuota, Bisma enggan menyebut pihak ketiga yang mengelola SPBU di daerah itu.

"Tidak bisa disebarluaskan juga, Mas," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com