Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktisi Kebencanaan Bengkulu: Potensi Gempa Besar Ada

Kompas.com - 25/08/2022, 22:31 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Kota Bengkulu mengeluarkan imbauan masyarakat Bengkulu diminta mengintai wilayah itu.

Peringatan waspada terhadap gempa berkekuatan besar di Bengkulu sesungguhnya telah lama diprediksi sejumlah ahli kegempaan dan lembaga kredibel.

Namun tiap kali informasi ini diangkat respon masyarakat terbelah bahkan tidak sedikit menyalahkan BMKG yang dianggap menakut-nakuti.

Baca juga: Gempa M 5,1 di Bengkulu, Tidak Berpotensi Tsunami

Pegiat kebencanaan Provinsi Bengkulu, Agus Widianto saat berbincang dengan kompas.com, Kamis (25/8/2022), mengaku percaya pada prediksi BMKG. 

Pasalnya lembaga itu memiliki kapasitas serta ilmu pengetahuan dan sejarah bencana. BMKG juga harus memberi informasi secara detil, luas, dan menyeluruh.

"BMKG dalam memberi info, harus komprehensiif dan untuk masyarakat, BMKG kan menyampaikan prediksi berdasarkan ilmu pengetahuan dan sejarah kejadian. Kalau prediksi ada potensi gempa dan tsunami besar saya percaya namun kapan waktunya itu yang belum ada metodenya," kata Agus Widianto.

Lebih tegas Agus Widianto mengajak semua pihak tidak menyalahkan BMKG namun mewaspadai informasi tersebut.

Pemerintah memiliki peran penting. Sebagai contoh ia katakan apakah pemerintah di Bengkulu telah memenuhi amanat UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayana Minimal (SPM).

UU Nomor 2 Tahun 2018 mengamanatkan pemerintah wajib menyediakan SPMN berupa ketentraman, ketertiban umum, dan pelayanan masyarakat.

Baca juga: BMKG Catat 6 Kali Gempa Susulan di Kaur Bengkulu, Terbesar M 4,3 Tadi Pagi

 

Pelayanan itu dalam UU tersebut menyebutkan berupa pelayanan informasi rawan bencana, pelayanan pencegahan, dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Dalam pasal 9 ayat 3 itu diamanatkan pemerintah harus siapkan layanan itu. Pelayanan itu juga berupa evakuasi penyelamatan bila terjadi bencana. Mengacu ini pemerintah dalam hal ini hingga tingkat desa," jelasnya.

Selain itu tak kalah penting menurutnya, Harus dibangun kesepakatan/peran Siapa Melakukan Apa, Kapan, dimana dan bagiaman baik di rumah masing masing maupun lingkungan.

"Selain itu masyarakat juga harus melakukan upaya kesiapsiagaan, dari tingkat keluarga, dan lingkungan  dalam bentuk menyepakati Sistem Peringatan Dini, menyepakati jalur evakuasi dan titik kumpul, termasuk titik kumpul ancaman tsunami," katanya.

Sejauh ini pemerintah sudah berupaya memenuhi hal tersebut namun masih ada kekurangan. Misalnya masyarakat masih sulit atau banyak tidak tahu bagaiaman mengakses peta ancaman bencana.

Terkait kepanikan warga terhadap ancaman gempa dan sunami besar itu ia sarankan bagi masyarakat yang khawatir dapat mengundang BMKG dan lembaga terkait lainnya untuk sosialisasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com