Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Geng Motor yang Buat Gaduh Banyumas Terancam 10 Tahun Kurungan

Kompas.com - 18/08/2022, 21:29 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Polisi menetapkan 7 tersangka terhadap pelaku geng motor yang membuat resah warga di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ketujuh tersangka itu berinisial DOF (20), SWN (19), DS (19), ZK (16), PR (16) FP (17), dan AD (16).

Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dan merupakan warga Kabupaten Cilacap.

Mereka pun terancam hukuman penjara paling lama 10 tahun.

Baca juga: Kronologi Geng Motor Asal Cilacap Bikin Onar di Banyumas, Acungkan Senjata Tajam hingga Bikin Warga Ketakutan

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, pihaknya telah menetapkan tujuh tersangka dari 16 orang yang diamankan. Empat dari tujuh tersangka itu masih di bawah umur.

"Setelah selesai dilaksanakan pemeriksaan, kemudian dilaksanakan gelar perkara dan ditetapkan tujuh orang sebagai tersangka," kata Edy dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Ada 3 geng motor

Edy mengungkapkan anggota geng motor bernama Aliansi Timur, Warrior, dan Waton Srawung.

"Awalnya geng motor Warrrior dan Waton Srawung berkumpul di pinggir jalan di kawasan Cilacap Utara pada hari Sabtu (13/8/2022) malam," kata Edy.

Saat berkumpul mereka mendapat informasi dari anggota Aliansi Timur bahwa sedang ada masalah dengan orang Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Rombongan geng Warrior dan Waton Srawung kemudian janjian bertemu dengan kelompok Aliansi Timur di pertigaan Sampang, Cilacap.

Baca juga: Teror Geng Motor di Banyumas, Berkeliaran Acungkan Sajam ke Warga

Acungkan senjata tajam

Mereka lantas berangkat menuju Purwokerto mengendarai sepeda motor dengan membawa berbagai senjata tajam.

Sesampainya di Alun-alun Purwokerto Minggu (14/8/2022) sekitar pukul 03.00 WIB, rombongan yang terdiri dari 30 sepeda motor itu mengacung-acungkan senjata tajam berupa celurit, parang, mandau.

"Sebagian dari kelompok tersebut ada yang berhenti menendang sepeda motor yang parkir di tepi alun-alun, mengambil helm dan merusak jok salah satu sepeda motor milik pengunjung menggunakan senjata tajam," ungkap Edy.

Hal itu mengakibatkan pengunjung dan pedagang yang ada di alun-alun ketakutan berlari menyelamatkan diri.

"Salah satu saksi berlari sampai terjatuh dan mengalami luka di bagian rusuk," ujar Edy.

Baca juga: 7 Anggota Geng Motor yang Bikin Onar di Banyumas Jadi Tersangka, 4 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Ada yang masih buron

Saat ini, polisi masih memburu dua anggota geng motor lainnya yang ikut membuat onar di Banyumas.

Sementara itu, tujuh tersangka saat ini ditahan untuk mempermudah proses penyelidikan.

Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan empat buah celurit, dua buah parang, dan satu buah mandau.

Selain itu, polisi juga mengamankan tiga unit sepeda motor.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun.

 

(Penulis Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor Khairina, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com