KOMPAS.com - Seekor anjing mati ditembak oleh orang tak dikenal menggunakan senapan angin di Desa Anjungan Cerdas Rambut Siwi, Mendoyo, Jembrana, Bali.
Video yang memperlihatkan jasad anjing yang telah berlumuran darah itu dibagikan oleh akun Instagram Jakarta Animal Aid Network (JAAN), @jakartaanimalaidnetwork, pada Rabu (17/7/2022).
Anjing bernama Jojo itu ditembak di depan Posko Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Udayana (Unud) Bali.
Salah satu mahasiswa KKN Unud yang berada di posko ketika Jojo tertembak, Ayala Lubiana Naro, mengatakan bahwa sebelumnya dia dan teman-temannya melihat anjing itu sedang bersantai di sekitar posko pada Selasa (16/8/2022) sekira pukul 12.40 WITA.
Baca juga: Viral, Video Anjing di Bali Ditembak Pakai Senapan Angin di Depan Posko KKN Unud
Tak lama berselang, Ayala menuturkan, terdengar suara letusan senapan yang diikuti oleh lengkingan suara anjing.
Menurut Ayala, Jojo masih sempat berlari ke arah halaman posko setelah bunyi letusan pertama. Akan tetapi, pelaku kembali menembak sebanyak tiga kali ke arah anjing jinak tersebut.
Mencoba menolong, para Mahasiswa Kedokteran Hewan Unud itu berlari menuju Jojo yang telah terkapar. Naas, nyawanya tak dapat tertolong akibat luka tembak di bagian leher yang tembus hingga kepala.
"Total ditembak empat kali tapi yang kena cuma sekali, karena pas saya cek mayatnya, ada dua lubang peluru tapi kayaknya itu satu peluru menembus," kata Ayala, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (18/8/2022).
Ayala menjelaskan, Jojo adalah anjing peliharaan salah satu warga yang dikenal dengan nama Pak Ngurah.
Baca juga: Pemprov Jatim Didesak Susun Payung Hukum Larang Peredaran Daging Anjing
Selama tinggal di lokasi itu, para mahasiswa KKN juga turut merawat Jojo yang sering bermain ke posko.
Ayala menduga, Jojo telah lama dijadikan target tembak para pelaku. Pasalnya, dia kerap melihat beberapa orang tak dikenal mondar-mandir di depan posko sambil menenteng senapan angin.
Sayangnya, para pelaku penembakan tak berhasil tertangkap usai melakukan aksinya. Mereka langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor sesaat setelah Jojo roboh.
Ayala bersama teman-temannya berencana melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, namun saat ini mereka masih menunggu langkah selanjutnya dari Pak Ngurah.
"Kita masih konfirmasi ke Pak Ngurah. Soalnya pas kita kasih tahu, dia hanya bilang 'sialan nanti akan cari orangnya'. Tidak tahu dia sudah membuat laporan atau belum, atau dia mau urus sendiri," tandasnya.
Penulis: Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor: Priska Sari Pratiwi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.