Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ferdy Sambo dan Istri Dilaporkan Balik | Keluarga Tandu Jenazah 13 Km gara-gara Tak Dapat Ambulans

Kompas.com - 16/08/2022, 06:26 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Irjen Ferdy Sambo dan istrinya akan dilaporkan balik oleh pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin akan melaporkan Ferdy Sambo terkait dugaan laporan palsunya ke Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Selatan.

Menurut Kamaruddin, dampak dari laporan palsu yang dibuat Ferdy Sambo dan istri ialah merusak nama baik Brigadir J.

Berita lainnya, sebuah keluarga di Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa menandu jenazah kerabatnya sejauh 13 kilometer gara-gara ditolak menggunakan ambulans puskesmas.

Keluarga tersebut berjalan kaki dari puskesmas hingga ke rumah duka.

Kejadian ini sampai membuat Bupati Mamuju Sutinah Suhardu meminta maaf.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (16/8/2022).

1. Alasan pengacara keluarga Brigadir J laporkan balik Ferdy Sambo

Irjen Pol Ferdy Sambo bersama sejumlah ajudannya termasuk Brigadir J, Bharada E, dan Bripka RR. Repro Kompas.id Irjen Pol Ferdy Sambo bersama sejumlah ajudannya termasuk Brigadir J, Bharada E, dan Bripka RR.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, bakal melaporkan balik Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi karena telah membuat laporan palsu ke Polres Jakarta Selatan.

Kamaruddin mengatakan, laporan palsu tersebut merusak nama baik Brigadir J.

Selain mendapat label pelaku pelecehan seksual, Brigadir Yosua awalnya juga tidak dimakamkan secara kedinasan.

Barulah tiga pekan kemudian, usai otopsi ulang pada 27 Juli 2022, jenazah Brigadir J dikebumikan dengan upacara kedinasan.

"Pelecehan seksual itu tidak ada. Hanya karang-karangan Ferdy Sambo. Jadi wajar kalau kasusnya disetop," ujarnya, Senin.

Baca selengkapnya: Pengacara Keluarga Brigadir J Laporkan Balik Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terkait Dugaan Laporan Palsu

2. Bupati Mamuju minta maaf soal keluarga terpaksa tandu jenazah 13 kilometer 

Jenazah perempuan bernama Tanisa saat ditandu keluarganya sejauh 13 kioometer di Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (9/8/2022).Tangkapan Layar Video di Facebook Fenny Tadius Jenazah perempuan bernama Tanisa saat ditandu keluarganya sejauh 13 kioometer di Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (9/8/2022).

Bupati Mamuju Sutinah Suhardu meminta maaf atas terjadinya insiden keluarga menandu jenazah sejauh 13 kilometer gara-gara tak dapat ambulans puskesmas.

Dia menyesalkan sikap Puskesmas Kalumpang yang tidak berinisiatif mengantarkan jenazah tersebut.

Ia pun menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas untuk melayani pengantaran jenazah dari puskesmas ke rumah duka, sepanjang tidak ada kasus darurat di puskesmas setempat.

"Ambulans boleh dipakai mengantar jenazah sepanjang tidak ada kejadian darurat di puskesmas tersebut," ucapnya, Minggu (14/8/2022).

Peristiwa itu terjadi kepada keluarga almarhum Tanisa. Puskesmas menolak mengantar jenazah Tanisa lantaran ambulans hanya dipakai untuk membawa pasien yang sakit.

Baca selengkapnya: Keluarga Ditolak Pinjam Ambulans hingga Tandu Jenazah 13 Km ke Rumah Duka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com