Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 12:52 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin meresmikan Destinasi Wisata (Dewi) Amor, Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Sabtu (14/8/2022).

Kegiatan tersebut juga dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI).

Pada kesempatan itu, Wahdi memberikan apresiasi akan keberadaan Dewi Amor.

Sebab, kata dia, keberadaan Dewi Amor bertujuan untuk mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat, terutama pada sektor ekowisata di Metro.

“Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, kami menyambut baik dan mengapresiasi adanya Dewi Amor,” ujar Wahdi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Metro Dinobatkan Jadi Kota Layak Anak Level Nindya, Walkot Wahdi: Alhamdulillah

Menurutnya, peresmian destinasi wisata Dewi Amor tidak lepas dari usaha Komunikasi Peduli Yosomulyo (Kopi-Yos) dalam upaya meningkatkan perekonomian dan fasilitas bagi masyarakat untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif serta pariwisata di kelurahan Yosomulyo.

Upaya yang dilakukan Kopi-Yos, kata Wahdi, sejalan dengan visi dan misi Kota Metro, yaitu mewujudkan kota berpendidikan, sehat, sejahtera, dan berbudaya.

Adapun salah satu misinya, yakni meningkatkan masyarakat produktif, berdaya saing dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata keluarga (Wira).

“Tentunya hal ini membutuhkan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk dapat meramaikan dan terus mengembangkan obyek wisata Dewi Amor sebagai satu bentuk ekonomi kerakyatan yang berkesinambungan,” jelas Wahdi.

Dengan adanya Dewi Amor, ia berharap, masyarakat bisa merasakan manfaat destinasi wisata ini dalam jangka panjang.

Baca juga: Menjajal Pasar Apung Banjir Kanal Barat, Destinasi Wisata Baru di Semarang

Tak lupa, Wahdi juga meminta kepada pengelola Dewi Amor agar memperhatikan aspek pendayagunaan masyarakat dan pemeliharaan sarana prasarana dengan sungguh-sungguh.

“Ke depannya, destinasi wisata Dewi Amor ini diharapkan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara lebih baik,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, penggerak destinasi wisata Amor Feri Sudarto mengatakan, berharap, obyek wisata tersebut akan menjadi pergerakan perekonomian masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta bimbingan dari pemerintah daerah setempat dalam menjalankan Dewi Amor. Sebab, pihaknya menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan dalam berbagai hal.

Untuk diketahui, Dewi Amor dibentuk oleh Kopi-Yos, komunitas yang bergerak di bidang perekonomian. Keberadaan destinasi wisata ini berawal dari Pasar Senja yang diadakan di lingkungan Amor saat bulan puasa.

Baca juga: Indonesia Tahan dari Gejolak Global, Ekonom: Pertumbuhan Ekspor Jadi Payung Bagi Perekonomian

“Dari pasar itu, kemudian berlanjut karena antusias dari masyarakat yang cukup banyak. Maka dengan itu dibentuknya destinasi wisata Amor,” ujarnya.

Nama Dewi Amor sendiri diberikan karena obyek wisata ini juga berada di lingkungan Amor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com