Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja yang Dua Bulan Tidur di Makam Ayahnya Dicarikan Orangtua Asuh dan Dapat Pendidikan Layak

Kompas.com - 10/08/2022, 08:24 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - BW (16), remaja yang dua bulan tidur di makam mendiang ayahnya, mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Boyolali Mudzakir mengatakan, remaja yatim piatu tersebut sudah tidak tinggal lagi di rumah singgah.

BW sementara ini diasuh oleh Asisten 2 Setda Boyolali sambil menunggu orangtua asuh yang siap merawat seperti remaja pada umumnya.

Baca juga: Banyak Warga Ingin Adopsi Remaja 16 Tahun yang 2 Bulan Tidur di Makam Ayahnya

BW juga akan disekolahkan agar mendapatkan pendidikan yang layak.

"Jadi si anak ini akan diasuh oleh Pak Asisten 2 nanti akan dicarikan orangtua asuh yang nanti anak ini akan di pondokkan," kata Mudzakir saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (9/8/2022).

BW tinggal sementara di rumah singgah Dinsos Boyolali sejak Jumat (5/8/2022).

Seperti diketahui, BW diamankan oleh petugas patroli dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali sedang mengamen sulak-sulak di kawasan traffic light Surowedanan, Boyolali.

Melihat kondisinya yang memprihatinkan karena sudah dua bulan tidur di makam mendiang ayahnya, BW akhirnya dibawa petugas Satpol PP Boyolali ke rumah singgah Dinsos.

"Selama ini dia dari hari Jumat sampai hari ini tadi kami berikan pelayanan dasar saja. Artinya ya makan, sandang. Kalau pelatihan tidak ada karena rumah singgah tupoksinya tidak sampai ke pelatihan," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Haru Remaja Yatim Piatu di Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayah...

Seandainya remaja itu ingin mengikuti pelatihan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran di Semarang.

"Misalnya dia mau sampai ke pelatihan sudah kami komunikasikan Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran di Semarang itu kemarin sudah siap untuk menerima dia," jelas dia.

Sebelumnya, Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono mengatakan, BW merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Dari pengakuan BW keempat saudaranya berada di luar kota dan sudah lama tidak berkomunikasi.

"Dari pengakuan anak itu dia lima bersaudara. Dia paling bungsu. Terus kakak-kakaknya ada yang di Bogor, Jakarta dan sebagainya. Dari pengakuannya tidak pernah komunikasi," terang dia.

Baca juga: Bocah 16 Tahun Sudah 2 Bulan Tidur di Makam Mendiang Ayahnya, Alasannya Ingin Dekat

Dikatakan Tri, remaja itu putus sekolah sejak Sekolah Dasar (SD). Kemudian untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dia harus bekerja secara serabutan.

Bahkan, remaja itu bercerita pernah ikut bekerja di sebuah proyek pembangunan sebagai kuli bangunan. Setiap hari selama kerja proyek remaja itu tidurnya di bedeng (rumah sementara).

Remaja itu, kata Tri juga pernah ikut kerja di tempat pencucian kendaraan. Karena sudah tidak lagi bekerja di tempat pencucian kendaraan, remaja itu akhirnya mengamen.

"Keterangan anak itu mengamen karena sedang tidak punya pekerjaan. Dia ngamen sulak-sulak di traffic light. Katanya baru sebulan (ngamen sulak-sulak)," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com