Salin Artikel

Remaja yang Dua Bulan Tidur di Makam Ayahnya Dicarikan Orangtua Asuh dan Dapat Pendidikan Layak

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Boyolali Mudzakir mengatakan, remaja yatim piatu tersebut sudah tidak tinggal lagi di rumah singgah.

BW sementara ini diasuh oleh Asisten 2 Setda Boyolali sambil menunggu orangtua asuh yang siap merawat seperti remaja pada umumnya.

BW juga akan disekolahkan agar mendapatkan pendidikan yang layak.

"Jadi si anak ini akan diasuh oleh Pak Asisten 2 nanti akan dicarikan orangtua asuh yang nanti anak ini akan di pondokkan," kata Mudzakir saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (9/8/2022).

BW tinggal sementara di rumah singgah Dinsos Boyolali sejak Jumat (5/8/2022).

Seperti diketahui, BW diamankan oleh petugas patroli dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali sedang mengamen sulak-sulak di kawasan traffic light Surowedanan, Boyolali.

Melihat kondisinya yang memprihatinkan karena sudah dua bulan tidur di makam mendiang ayahnya, BW akhirnya dibawa petugas Satpol PP Boyolali ke rumah singgah Dinsos.

"Selama ini dia dari hari Jumat sampai hari ini tadi kami berikan pelayanan dasar saja. Artinya ya makan, sandang. Kalau pelatihan tidak ada karena rumah singgah tupoksinya tidak sampai ke pelatihan," ungkapnya.

Seandainya remaja itu ingin mengikuti pelatihan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran di Semarang.

"Misalnya dia mau sampai ke pelatihan sudah kami komunikasikan Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran di Semarang itu kemarin sudah siap untuk menerima dia," jelas dia.

Sebelumnya, Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono mengatakan, BW merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Dari pengakuan BW keempat saudaranya berada di luar kota dan sudah lama tidak berkomunikasi.

"Dari pengakuan anak itu dia lima bersaudara. Dia paling bungsu. Terus kakak-kakaknya ada yang di Bogor, Jakarta dan sebagainya. Dari pengakuannya tidak pernah komunikasi," terang dia.

Dikatakan Tri, remaja itu putus sekolah sejak Sekolah Dasar (SD). Kemudian untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dia harus bekerja secara serabutan.

Bahkan, remaja itu bercerita pernah ikut bekerja di sebuah proyek pembangunan sebagai kuli bangunan. Setiap hari selama kerja proyek remaja itu tidurnya di bedeng (rumah sementara).

Remaja itu, kata Tri juga pernah ikut kerja di tempat pencucian kendaraan. Karena sudah tidak lagi bekerja di tempat pencucian kendaraan, remaja itu akhirnya mengamen.

"Keterangan anak itu mengamen karena sedang tidak punya pekerjaan. Dia ngamen sulak-sulak di traffic light. Katanya baru sebulan (ngamen sulak-sulak)," kata Tri.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/10/082452678/remaja-yang-dua-bulan-tidur-di-makam-ayahnya-dicarikan-orangtua-asuh-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke