KOMPAS.com - BW, remaja 16 tahun diamankan Satpol PP saat mengamen di kawasan lampu merah Surowedanan, Boyolali Kota, Boyolali, Jawa Tengah.
Saat diperiksa petugas, BW diketahui tidur dan tinggal di makam mendiang sang ayah.
Makam tersebut terletak di pemakaman umum, tepatnya berada di perbatasan antara Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP, Tri Joko Mulyono. Ia mengatakan BW sengaja tidur di makam agar dekat dengan dengan mending sang ayah.
Baca juga: Bocah 16 Tahun Sudah 2 Bulan Tidur di Makam Mendiang Ayahnya, Alasannya Ingin Dekat
"Dia itu tidur di makam tersebut karena dia berpikir dia dekat mendiang ayahnya. Dari cerita anak itu ayahnya dimakamkan di situ," ungkap dia, Sabtu (6/8/022).
"Setelah itu kami koordinasi dengan Dinas Sosial dan KB. Terus saya cek ke lokasi (pemakaman) sama anaknya itu. Awalnya di Sawit, setelah sampai di sana ternyata bukan Sawit, tapi masuk perbatasan antara Boyolali dan Sukoharjo," sambung Tri
Saat diperiksa, BW mengaku yatim piatu. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Namun kakak-kakaknya berada di luar kota.
Selama ini, BW tak pernah berkomunikasi dengan keluarganya.
Selain itu, BW bercerita tak lulus sekolah. Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, ia bekerja serabutan.
Ia juga pernah menjadi kuli dan ikut bekerja di sebuah proyek pembangunan. Selama menjadi kuli, BW tidur di bedeng (rumah sementara).
Baca juga: GPH Bhre Sering Tidur di Makam Mangkunegara IX Sebelum Diumumkan Jadi Penerus Tahta
Masih menurut Tri, BW pernah ikut bekerja di tempat pencucian kendaraan. Namun kini ia mengamen untuk memuhi kebtuhannya sehari-hari.
"Keterangan anak itu mengamen karena sedang tidak punya pekerjaan. Dia ngamen sulak-sulak di traffic light. Katanya baru sebulan (ngamen sulak-sulak)," kata Tri.
Tak tega dengan kondisi BW, Tri kemudian mengambil semua barang-barang milik bocah yang ada di makam sang ayah.
Barang-barang tersebut kemudian dibawa ke rumah singgah Boyolali yang akan menjadi tempat tinggal untuk BW.
"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat trenyuh. Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam. Anak ini kelihatan polos. Saya awalnya juga tidak percaya anak itu tidur di makam," kata dia.
Baca juga: Pengakuan Turis Rusia yang Tidur di Kuburan, Kehabisan Uang karena Pelesiran
"Dengan koordinasi Dinas Sosial anak itu kita tempatkan di rumah singgah. Ada ruangan khusus di sana sehingga tidak menjadi satu sama ODGJ," sambung dia.
Tri menambahkan pihaknya terus mencari informasi terkait bocah tersebut dengan berkoordinasi lintas sektoral.
"Kalau perlu kita kerja sama lintas daerah/sektoral untuk mencari tahu anak itu," ungkap Tri.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.