Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercatat 100 Warga Kota Bima Terjangkit DBD, Seorang Balita Meninggal

Kompas.com - 09/08/2022, 16:10 WIB
Junaidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang 110 warga Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jumlah itu berdasarkan temuan kasus DBD selama Januari-Juli 2022. Dari ratusan kasus itu, seorang balita berusia tiga tahun dilaporkan meninggal.

Baca juga: 442 Kasus Chikungunya Ditemukan di Kota Bima, Tersebar di 5 Kecamatan

Korban meninggal saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, pada akhir Mei.

"Balita ini meninggal saat dirawat di rumah sakit. Kondisinya memburuk karena dia memiliki penyakit penyerta," ungkap Kepala Bidang Penyehatan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Syaifuddin saat dikonfirmasi, Selasa (9/8/2022).

Menurut Syaifuddin, terjadi peningkatan kasus DBD pada periode Januari-Juli jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Pada 2021, tercatat 138 kasus DBD di Kota Bima selama setahun.

"Sekarang baru enam bulan kita sudah temukan 110 kasus. Bulan Agustus ini ada temuan kasus baru cuma belum dilaporkan oleh puskesmas," ujarnya.

Lebih lanjut, Syaifuddin mengungkapkan, penyakit menular ini juga sudah menyebar ke semua kecamatan di Kota Bima.

Penderitanya tidak saja anak-anak, melainkan kalangan usia produktif dan lanjut usia (lansia).

Kondisi lingkungan yang kumuh akibat kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan dinilai salah satu pemicu utama munculnya penyakit DBD.

"Faktor utamanya itu lingkungan yang kurang diperhatikan. Fogging tetap tapi kalau tidak didukung PSN akan sia-sia, makanya sekarang melalui instruksi wali kota kami mendorong semua pihak untuk sama-sama bergerak menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.

Selain ada peningkatan dari sisi jumlah warga yang terjangkit, pola musim penularan kasus DBD kini jauh lebih panjang karena faktor perubahan cuaca di Kota Bima.

Baca juga: Kasus DBD di Solo Capai 129 pada Periode Januari-Juli, 6 di Antaranya Meninggal Dunia

Tahun lalu, lanjut Syaifuddin, penyakit DBD hanya ditemukan pada Januari hingga Mei. Sementara tahun ini, ditemukan kasus DBD hampir di setiap bulan.

"Rata-rata sekarang setiap bulannya itu ada laporan 10-20 kasus. Kemungkinan ini karena pola perubahan siklus hujan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com