Pada tahun 1982 menara ini sempat dinonaktifkan dan diaktifkan kembali pada tahun 1995. Kemudian berhenti berfungsi sejak 2018 lalu.
Setelah PDAM yang berada di Broni selesai dikerjakan pada tahun 2018 sudah jadi akhirnya menara air benteng tersebut tidak digunakan lagi.
"Kini tempat tersebut hanya dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang-barang milik PDAM Tirta Mayang," kata Arman.
Baca juga: 4 Orang Tewas di Selokan di Jambi, Polisi Tunggu Hasil Visum dan Dalami Dugaan Penganiayaan
Pemerintah dan PDAM Tirta Mayang telah melakukan perencanaan yang intinya akan memugar kembali menara air Benteng itu tanpa meninggalkan sidikit pun bentuk aslinya.
Pemerintah tetap mempertahankan keaslian bentuk bangunan. Sejak pembangunan menara air pada tahun 1928 itu, tidak banyak perubahan yang dilakukan.
Hanya tangga yang menuju ke atas yang diganti dan pengecatan ulang hanya dilakukan satu kali yaitu pada tahun 1995.
Lokasi di seberang Menara Air, berdiri Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Sedangkan di sebelah sisi kirinya selang beberapa bangunan ada Masjid Al Falah atau Masjid Seribu Tiang, yang merupakan ikon Kota Jambi.
Baca juga: Harimau Masuk Kampung dan Memangsa Hewan Ternak Warga di Jambi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.